Penyakit Jamur Alternaria Pada Tanaman Kentang
Penyakit ini apabila sampai pada tingkat parah menyebabkan kerugian karena penurunan baik kualitas maupun kuantitas produksi panen, karena umbi tanaman yang terserang akan berkerut, kering, keras, berwarna gelap, dan agak mengendap.
Nama Penyakit : Penyakit jamur alternaria, Bercak kering
Penyebab Penyakit :
Penyakit jamur alternaria atau yang dikenal juga dengan penyakit bercak kering ini disebabkan oleh jamur Alternaria solani Sor
Gejala Serangan :
- Pada awalnya gejala nampak pada tanaman yang berumur sekitar 6 minggu. Awalnya pada daun yang sudah dewasa muncul bercak kecil yang agak bulat, berbatas jelas, tersebar tidak teratur, berwarna coklat tua. Bercak ini meluas dengan lambat.
- Bercak juga terdapat pada daun yang agak muda.
- Gejala lebih lanjut bercak yang telah meluas berwarna coklat tua, kering, dan tampak konsentris. Hal ini membedakan bercak yang disebabkan oleh penyakit lain karena ciri khas bercak yang mempunyai cincin yang terpusat/konsentris.
- Pada umbi yang terserang cendawan menyebabkan umbi berkerut, kering, keras, berwarna gelap dan agak mengendap.
Morfologi Patogen :
Miselium cendawan berwarna cokelat muda, konidiofor tegak, bersekat, berukuran 50-90 x 16-18 um. Konidium berwarna cokelat, berbentuk gada terbalik, berukuran 145-370 x 16-18 um, bersekat melintang 5-10 buah, dan 1 atau lebih sekat membujur. Cendawan bertahan pada sisa-sisa tanaman sakit dan pada tumbuhan lain. Konidium rata-rata terbentuk pada saat bercak berdiameter kurang lebih 3 mm. Konidium banyak dibentuk pada waktu terbentuk banyak embun dan hujan. Pemencaran konidium banyak dibantu oleh angin dan serangga.
Daur Penyakit :
- Jamur bisa bertahan pada sisa-sisa tanaman dan pada tumbuhan inang lainnya.
- Miselium dapat hidup pada daun sakit selama satu tahunatau lebih, sedang konidium tetap hidup selama 17 bulan pada suhu kamar.
- Pembentukan konidium pada umumnya dimulai bila becak mempunyai garis tengah sekitar 3 mm. Konidium banyak dibentuk pada waktu banyak embun dan hujan.Konidium yang dibentuk mudah lepas dan dipencarkan terutama oleh angin.
Cara Pengendalian :
- Secara teknis untuk memutus siklus penyakit dengan;
- Menghindari lahan yang pernah terserang bercak kering Alernaria untuk ditanami tanaman yang sama dengan tanaman yang terserang sebelumnya.
- Pergiliran tanaman, yakni setelah sebelumnya ditanami kentang maka untuk berikutnya ditanami palawija seperti jagung, atau kedelai.
- Solarisasi tanah untuk mematikan bibit bibit penyakit ( lihat ; manfaat solarisasi untuk pengendalian penyakit tular tanah)
- Pemberian agens hayati yang mengantung Trihcoderma sp dan Gliocladium sp sebagai pengendalian hayati berbagai jamur tular tanah, termasuk alternaria sp. Salah satu formulasi agens hayati yang bisa digunakan adalah MOSA GLIO. Agens hayati ini dapat diberikan pada awal semenjak persemaian bibit dan pada saat olah lahan. Lihat cara aplikasi agens hayati MOSA GLIO.
Pustaka :
- , H.(1989), Penyakit Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia, 1989, Gadjahmada University Press, Yogyakarta, 850 hlm , halaman 121.










Masukan Terbaru