Hama Ulat Tanah Agrotis Ipsilon pada Padi

Hama ulat tanah agrotis ipsilon yang memakan bagian bawah tanamanNama Hama : Ulat Tanah, Agrotis ipsilon Hufn (larva), Lepidoptera Nostuidae (kupu-kupu)

Pada fase ngengat atau kupu-kupu serangga ini masuk dalam famili Lepidoptera Noctuidae, yang termasuk didalamnya kupu-kupu dari ulat grayak, atau ulat burung hantu.

Gejala :

Merusak dari dalam tanah, memotong batang bagian bawah, dan terkadang membawa tanaman inang padi ke dalam tanah.

Deskripsi :

Fase telur dan pupa pada ulat tanah agrotis ipsilonTelur berwarna cream, berbentuk bulat, permukaan bergaris, diameter 1/5 inchi dan sering ditemukan di bagian bawah tanah. Larva hidup di bawah permukaan tanah, larva yang baru lahir panjang nya 1/25 inchi dan larva dewasa mendekati 2 inchi. Larva gemuk, berbentuk silinder, dan berwarna coklat gelap hingga abu-abu. Kepala berwarna cokelat tua dengan dua titik putih. Larva berkembang selama 28-34 hari. – Pupa: berwarna cokelat gelap, panjangnya sekitar � inchi. Pupa berkembang selama 10-30 hari. Imago sayapnya sepanjang 1-5 atau 8 hingga 2 inchi. Sayap depan berwarna abu-abu dengan tanda hitam. Tubuhnya berwarna abu-abu. Betina dapat menghasilkan telur sebanyak 1800 telur. Serangga ini hidup secara soliter. Kupu kupu atau Ngengat Lepidoptera Nostuidae dari Ulat Tanah Agrotis Ipsilon

Telur diletakkan satu-satu atau dalam kelompok. Bentuk telur seperti kerucut terpancung dengan garis tengah pada bagian dasarnya 0,5 mm. Seekor betina dapat meletakkan 1.430 – 2.775 butir telur. Warna telur mula-mula putih lalu berubah menjadi kuning, kemudian merah disertai titik coklat kehitam-hitaman pada puncaknya. Titik hitam tersebut adalah kepala larva yang sedang berkembang di dalam telur. Menjelang menetas, warna telur berubah menjadi gelap agak kebiru-biruan. Stadium telur berlangsung 4 hari.

Larva menghindari cahaya matahari dan bersembunyi di permukaan tanah kira-kira sedalam 5 – 10 cm atau dalam gumpalan tanah. Larva aktif pada malam hari untuk menggigit pangkal batang. Larva yang baru keluar dari telur berwarna kuning kecoklat-coklatan dengan ukuran panjang berkisar antara 1 – 2 mm. Sehari kemudian larva mulai makan dengan menggigit permukaan daun. Larva mengalami 5 kali ganti kulit. Larva instar terakhir berwarna coklat kehitam­-hitaman. Panjang larva instar terakhir berkisar antara 25 – 50 mm. Bila larva diganggu akan melingkarkan tubuhnya dan tidak ­bergerak seolah-olah mati. Stadium larva berlangsung sekitar 36 hari.
Pembentukan pupa terjadi di permukaan tanah. Pupa berwarna cokelat terang atau cokelat gelap. Lama stadia pupa 5 – 6 hari.

Pengendalian :

1) Pengendalian Fisik antara lain;

a. Pemberaan

Yakni pembiaran lahan untuk sementara waktu (tidak ditanami) misalnya untuk 1 kali musim tanam. Dengan perlakuan ini dapat memutus siklus hidup hama.

b. Penggunaan Lampu Perangkap

Ditujukan sebagai alat memonitoring serangga juga dapat digunakan sebagai alat pengendali terutama untuk mengurangi populasi serangga hama.Perangkap hama lampu 100 watt- dipasang pada ketingian 150-250 cm dengan hasil tangkapan mencapai 400 ribu ekor per malam

c. Penghalang atau Barrier

Dimaksudkan untuk membatasi pergerakan serangga hama sehingga tidak menjadi masalah bagi petani. Berbagai bentuk penghalang misalnya berupa jaring paranet pada pematang sawah. Namun cara ini memakan biaya yang tidak sedikit.

1) Pengendalian secara biologi /hayati ;

a. Penanaman tanaman refugia

Yakni penanam bunga-bungaan, misal ; krisan, bunga matahari dll. Tujuannya adalah untuk menarik serangga predator dan sarang bagi mereka.

b. Pemanfaatan cendawan entomopatogenik sebagai pestisida Biologi

Beberapa jenis jamur/cendawan bersifat patogen atau menyebabkan infeksi terhadap hama ulat tanah. Salah satu dari cendawan tersebut adalah Beuveria bassiana & Noumeria rileyi. Dengan mengembangkan sendiri atau membeli formulasi yang sudah ada, jamur tersebut dapat digunakan sebagai pestisida biologi untuk pengendalian hama agens hayati MOSA BN produksi mosa mandiri untuk pengendalian wereng, walang sangit, belalang dllsecara hayati. Di pasaran saat ini juga sudah banyak produk pestisida organik yang berbahan aktif cendawan tersebut yakni misalnya MOSA BN. Formulasi MOSA BN, dikemas dalam bentuk serbuk kemasan sachet 100gr yang dapat diaplikasikan untuk 3 kali penyemprotan (tangki semprot 14 liter).

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *