Pedoman budidaya Padi
daftar isi
Padi yang menghasilkan beras merupakan salah satu tanaman populer sebagai tanaman pangan. Padi (Oryza sativa) bisa tumbuh baik pada ketinggian 0 – 1.500 m dpl dengan temperatur 19 -27 oC. Memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa ada naungan. Cocok ditanam pada kondisi tanah yang subur dan berlumpur.
Padi bisa ditanam pada lahan sawah, di tegalan dengan padi gogo rancah atau di lahan rawa / pasang surut.
Memilih benih dan pentingnya perendaman benih dengan BIO SPF
Gunakan benih bersertifikat ( label biru ) atau benih yg sudah teruji mutunya.
Tujuannya;
- Agar benih cepat tumbuh
- Untuk mengantisipasi berbagai penyakit, seperti penyakit kresek dll
Cara perendaman benih, sebelum disebar benih direndam dalam larutan BIO SPF dosis 1 sendok/liter air dan HORTECH dosis 2 cc (1 sendok)/ liter air. Banyaknya air untuk merendam disesuaikan dengan berat benih yang direndam. (Lihat : manfaat BIO SPF untuk perendaman benih)
Rendam benih selama 8 – 12 jam, dan benih yang mengambang dibuang. Benih yang telah direndam selanjutnya diperam hingga berkecambah.
Penyemaian bibit padi
Untuk luas tanam 1 Ha sawah perlu disiapkan lahan persemaian 400 – 500 m2 ( sekitar 0,2 luas pertanaman ) dengan lebar bedeng 120 – 130 cm, tinggi 5 cm. Sekitar 10 cm tepi kanan dan kiri bedengan jangan ditaburi benih.
Persemaian diberi pupuk dengan 100gr urea dan 10gr TSP per m2 dan ditabur waktu membuat bedengan persemaian.

Membajak dengan sapi punya keunggulan, kedalaman olah tanah lebih dalam dibandingkan dengan menggunakan traktor
Taburkan benih 50 -70 gram untuk tiap m2 persemaian.
Kebutuhan benih 20 -25 kg per Ha.
Air dijaga agar tidak menggenangi bedengan sebelum muncul 1 daun dan dijaga agar tetap basah.
Setelah bibit berumur 10 hari disemprot dengan POC AGRITECH dengan dosis 2 tutup ( 1 tutup=10 cc) per tanki isi 14 liter air bersih.
Semprotkan TOP BN pada persemaian untuk pengendalian penggerek batang padi, wereng, walang sangit. Dosis 30 gr TOP BN dalam 1 tanki isi 14 liter air bersih.
Memulai pengolahan sawah
Penanaman dapat dilakukan pada berbagai jenis tanah asalkan dapat tersedia struktur lumpur dengan kedalaman 15 -30 cm
Untuk mendapatkan struktur lumpur dengan baik perlu dilakukan :
- Merendam lahan yang akan diolah selama 3 -4 hari.
- Pembajakan ke 1.
- Merendam 2 – 3 hari.
- Pembajakan ke 2.
- Merendam 2 – 3 hari.
- Menggaru dan meratakan permukaan tanah agar dapat menahan air dengan baik dan merata hingga lahan siap ditanami.
Penanaman padi
- Tanam padi dilakukan dengan pindah bibit . Pindah bibit saat umur 15 – 20 hari atau saat telah tumbuh 3 – 5 daun. Ciri bibit yang baik yaitu batang bawah besar dan kuat, tumbuh seragam, dan tidak terserang hama dan penyakit.
- Tanam dangkal dengan kedalaman 1 – 2 cm, Jika terlalu dalam akan mengakibatkan berkurangnya anakan.
- Jarak tanam saat musim kemarau ( April – juni ) 20 x 20 cm atau 25 x 25 cm. Saat musim penghujan ( Oktober – Januari ) 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm.
- Bisa menggunakan jajar legowo 3 atau 4.
- Tiap titik tanam dianjurkan menanan 1 – 2 bibit.

Tanam model SRI
Mengaplikasikan pemupukan makro untuk padi
Dosis penggunaan pupuk Makro per Hektar :
Urea : 300 kg
SP 36 : 150 kg
KCl : 75 kg
Atau dapat juga berpedoman pada rekomendasi daerah setempat.
Perincian Pemupukan Padi :
Sebelum lahan di garu :
Tebar 100 kg Urea + 100gr SP 36 + 25 kg KCl. Pupuk Tersebut dicampur dengan MOSA GOLD 500 gr x 10 botol dan sebarkan merata ke lahan.
Tebar Pupuk Kandang atau Kompos 2 – 5 Ton/ Ha.
Semprotkan ke lahan 1 tutup HORTECH/tanki 14 liter + 5 tutup AGRITECH / tanki 14 liter.
Tanaman umur 2 minggu;
Semprotkan 1 tutup HORTECH/tangki 14ltr + 5 tutup AGRITECH / tankki 14 liter.
Tanaman umur 25 hari;
Tabur 100 kg urea + 50kg TSP + 25kg KCl, semprotkan 2 tutup HORTECH / tanki 14 liter + 10 tutup AGRITECH / tanki 14 liter.
Tanaman umur 45 hari;
Taburkan 100 kg urea + 25kg KCL, semprotkan 2 tutup HORTECH / tangki 14ltr + 10 tutup AGRITECH / tangki 14ltr.
Sehingga, kebutuhan Pupuk Mikro per Hektar :
MOSA GOLD (500 gr) 10 botol, AGRITECH (500 cc) 10 sd 15 botol, HORTECH (100 cc) 10-15 botol.
Melakukan penyiangan untuk pengendalian gulma
Pengendalian gulma jenis daun sempit dan lebar dilakukan pada saat tanaman padi berumur 21 – 45 hari setelah tanam.
Beginilah manajemen pengelolaan pengairan pada budidaya padi
- Jaga ketinggian air 3 cm saat umur 4 – 5 hari, agar bibit dapat tumbuh dan menghambat gulma.
- Pada saat masa vegetatif sampai umur 35 hari digenangi air dengan ketinggian 5cm.
- Saat umur 35 – 40 hari ketinggian air dikurangi menjadi 3 cm guna menghambat pertumbuhan gulma.
- Saat umur 40 – 80 hari genangan air dinaikkan menjadi 5 cm
Saat padi mencapai umur 80 hari genangan air dikurangi lagi menjadi 3 cm. - Setelah padi bernas, sawah dikeringkan hingga panen.
Saatnya memanen Padi
Panen dilakukan saat masak bulir mencapai 90% atau saat malai bagian atas dan bawah telah masak, bulir padi berwarna kuning, tangkai padi merunduk. Pemanenan dilakukan dengan sabit atau ketam.
Perontokan bulir padi dilakukan dengan mesin perontok atau perontok kayuh. Dilakukan penjemuran di bawah terik matahari selama 3 – 4 hari. Setelah cukup kering gabah disimpan di gudang atau digiling dengan Rice Mill Unit untuk menjadi beras.
Lihat Juga : Pegendalian hama dan penyakit pada padi secara organik
Kisah Sukses
Berikut salah satu kisah sukses petani padi yang menerapkan pupuk berimbang dan pengendali hama organik
Masukan Terbaru