Penggerek Batang Padi Merah jambu : Sesamia inferens (Walker)

Hama Penggerek Batang Padi Merah jambu : Sesamia inferens (Walker)

Lepidoptera(Noctuidae)

Tanaman Inang :

Padi, jagung, tebu, sorghum, Panicum sp, Paspalum sp.

Gejala Serangan :

1.Menyebabkan mati hati pada tanaman muda dan mati daun pada tanaman tua.

2.Pada tanaman padi mula mula larva memekan upih daun kemudian menggerek ke dalam batang.

Biologi Hama :

Telur :

1.Telur diletakkan dalam barisan di dalam upih daun, mirip manik manik.

2.Telur ada 2 – 3 baris/ kelompok.

3.Dalam satu kelompok telur ada 30 – 100 telur.

4.Inkubasi telur selama 7 hari.

Larva :

1.Larva berwarna merah jambu pada bagian dorsal dan warna putih bagian ventral. 2.Kapsul kepala warna oranye sampai merah.

3.Panjang larva 30 mm.

4.Di dataran rendah larva hidup 3 – 4 minggu.

Pupa :

1Pupa berwarna coklat tua.

2.Panjang 18 mm

3.Stadium pupa 8 – 11 hari.

4.Tidak membentuk kokon.

Ngengat/Imago :

1.Warnacoklat.

2.Sayap depan bergaris coklat tua memanjang.

3.Sayap belakang putih.

4.Panjang 14 – 17 mm

5.Kurang tertarik cahaya.

Siklus hidup 46 – 83 hari

Cara Pengendalian:

Pengaturan Pola Tanam :

1.Tanam serentak untuk membatasi sumber makanan bagi penggerek batang padi

2.Rotasi tanaman padi dengan tanaman selain padi untuk memutus siklus hidup hama penggerek

3.Menggunakan varietas tahan.

4.Menggunakan pupuk N sesuai dosis dan tidak berlebihan,  serta menambah pemupukan K agar batang padi lebih keras.

Pengendalian secara Mekanis/Fisik :

1.Mengumpulkan kelompok telur penggerek batang padi di persemaian dan di pertanaman.                                                                                                      2.Memotong pangkal batang saat panen serendah mungkin sampai permukaan tanah  disusu dengan penggenangan setinggi 10 cm.  selama 15 hariagar jerami cepat busuk dan kepompong bisa mati.

Pengendalian hayati :

Menggunakan parasitoid Trichogramma japonicum, Telenomus sp., Tetrastichus scoenobii untuk merusak kelompok telur penggerek batang padi.

Menggunakan Agens Hayati MOSA BN yang berbahan aktif Beauveria bassiana dan Nomuraea rileyi. Tiap 30 gr dilarutkan dalam 1 tangki isi 14 liter. Penyemprotan saat pembibitan umur 10 hari setelah sebar (HSS), dan tanaman umur 40 hari setelah tanam (HST). Lahan 1000 m2 diperlukan MOSA BN 100 – 200 gr.

Pustaka :

1.Kalshoven, LGE, Pest of Crops in Indonesia, Jakarta, 1981, 701 p, halaman 348.

2.Unsyati, N, Hama Penggerek Batang Padi dan Pengendaliannya, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi, Subang.

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *