Budidaya Lele Kolam Terpal

Budidaya lele kolam terpal

Budidaya lele kolam terpal

Ikan lele sangat  disukai terutama masyarakat jawa, hal ini bisa dilihat adanya warung – warung yang menyajikan masakan lele terutama pecel lele goreng di berbagai kota di Jawa.

Lele mudah dibudidayakan dan pertumbuhannya cepat dan mampu hidup di perairan yang kurang baik dan tidak memerlukan air mengalir.
Untuk perkembangbiakan, lele dapat dipijahkan sepanjang tahun dengan fekunditas (kemampuan bereproduksi) telur yang besar.
Kolam tempat budidaya lele bisa dibuat dari terpal.

 Kelebihan kolam terpal adalah :
  • Menghemat biaya konstruksi dibanding kolam permanen
  • Tidak memakan lahan yang luas
  • Mudah dalam perawataan
  • Dapat meminimalisir serangan hama pemangsa ikan budidaya
  • Memudahkan dalam pergantian air ataupun pemanenannya
  • Lele yang dibudidayakan tampak bersih sehingga diminati konsumen

Persiapan Kolam lele

Terpal yang digunakan bisa  bervariasi sesuai dengan kondisi/luas lahan  dan kemampuan pembudidayaanya. Biasanya digunakan terpal ukuran 12 x 8 m2, 10 x 8 m2, 8 x 6 m2, atau ukuran yang lainnya. Terpal dicuci dengan air bersih, tujuanya untuk mengeliminir zat-zat kontaminan yang mungkin ada pada permukaan terpal.

Untuk konstruksi kolam terdapat dua macam, yakni;

  1. Kolam diatas permukaan tanah
  2. Kolam di dalam tanah

Isi kolam dengan air sekitar 25-35 cm, usahakan menggunakan air tanah yang bersih, kemudian diamkan/peram air selama 4-7 hari
Selama kolam didiamkan usahakan untuk melakukan pemupukan dengan pupuk organik untuk menumbuhkan plankton dan agar air menjadi stabil seperti di air kolam tanah biasa.

Dosis pemupukan untuk menumbuhkan plankton ini adalah 0,5 sd 1kg/m2, pupuk organik (MOSA GOLD), dimasukan kedalam karung/sak yang kemudian dimasukan kedalam air kolam. Tambahkan katalis plankton (probiotikMMC MINA dengan dosis 10 ml ( 1 tutup) /m2.
Setelah 4-7 hari air akan berubah warna menjadi kuning kehijauan. Dengan demikian volume air bisa ditambah hingga 60-70 cm dan bibit siap ditebar.
Berikan MMC MINA dengan dosis yang sama 20-25 hari  sekali atau bila terjadi kondisi air mencerah/pertumbuhan plankton terhambat, terlalu lama hujan terus menerus dll.
Budidaya lele kolam terpal

Warna air yang bagus penuh dengan pakan alami plankton, berwarna kehijauan.

Pemilihan Benih dan Penebaran Benih

Ukuran benih seragam, direkomendasikan ukuran benih 3-5cm. Untuk pembudidaya pemula dianjurkan benih berukuran 4-6 cm atau 5-7 cm. Usahakan asal benih berasal dari tetasan induk yang sama. Benih sehat dengan indikator gerakan lincah, warna cerah, tubuh tidak luka/cacat

Untuk penebaran benihbenih dimasukan wadah benih ke dalam kolam. Tambahkan sedikit demi sedikit air ke dalam wadah benih dengan cara memiringkan wadah benih sehingga air masuk secara perlahan hingga penuh. Tunggu sampai benih dengan sendirinya secara aktif keluar dari wadah masuk  ke dalam kolam.

Pengelolaan Pakan Budidaya Lele

Pakan untuk budidaya lele pada kolam terpal tidaklah berbeda dengan budidaya lele pada kolam tanah. Namun kelebihan kolam tanah biasanya memiliki lebih banyak memiliki pakan alami yang terkandung dalam air. Pakan merupakan bagian yang membutuhkan biaya operasional tertinggi dalam budidaya lele secara intensif, sehingga pengelolaannya harus secara tepat dan cermat.

Pemijahan budidaya ikan lele

Fungsi tutup dari daun kelapa untuk peneduh sekaligus melindungi dari dimangsa burung

Pakan dibagi dalam 2 kategori :

  1. Pakan Alami, yakni pakan yang secara alami sudah ada dalam air yang sehat/belum terkontaminasi zat-zat berbahaya. Pakan Alami ini juga dapat dikembangbiakkan secara alami. Pakan Alami ini secara umum disebut plankton. contoh: Moina, Daphnia, Tetraselmis, Artemia, Rotifera, Chlorella, InfusoriaDiaatomae, Tubifex,  dll
  2. Pakan Buatan, Pakan buatan atau yang biasa disebut pelet adalah pakan yang dibuat dari campuran berbagai bahan yang dibuat dalam bentuk tepung kemudian dicetak menjadi ukuran biji. Pakan Buatan kandungan nutrisinya harus tinggi, terutama kadar proteinnya (minimal 30%). Ukuran pakan lele disesuaikan dengan umur lele. Lele yang masih kecil diberi pakan tepung, kemudian lele muda  dengan pakan crumble, selanjutnya diberi pakan pelet.Dalam sehari lele diberi pakan 3 – 5 kali.

Saat pemberian pakan di pagi hari pakan ditambah suplemen organik VITTOTERNA. Cara aplikasi yaitu dengan menyemrot pakan 5 kg dengan VITTOTERNA 10 cc atau 1 tutup botol. Jadi tiap 1 kg pakan diperlukan 2 cc VITTOTERNA.

 VITTOTERNA mengandung probiotik, asam amino, dan mineral yang berguna untuk pertumbuhan lele.

Metode pemberian pakan lele

Pemberian pakan lele ada dua macam metode, yakni;

  1. Demand feeding, pemberian pakan secara adlibitum, yaitu pemberian pakan secara sedikit demi sedikit tetapi terus menerus sampai ikan kenyang dengan indikasi ikan terlihat malas untuk makan
  2. Blind feeding, pemberian pakan dengan estimasi biomassa, yaitu 2-4% total biomassa setiap pemberian pakan selama satu hari

Hama dan Penyakit pada lele

Masalah umum terkait hama pada ternak lele, yang acap menyerang adalah ular, kepiting, belut dan lain lainya bisa ditangani secara manual dengan ditangkap dan disingkirkan.

Harga mmc Mina 1 botol, cara aplikasi mmc mina

MMC Mina – pembenah kolam, probiotik, suplemen kolam dan tambak

Sedangkan untuk  penyakit pada dasarnya, benih lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Benih lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi  air yang jelek sangat mendorong tumbuh dan berkembangnya bibit penyakit baik yang berupa protoazoa (Ichthyopthirius sp, Trichodina sp, Chilodella  sp dan lain-lain) Jamur dan bakteri (Aeromonas sp, Pseudomonas sp, Mycobacterium sp dan lain-lain ).

Dalam pengelolaan kesehatan lele yang paling penting dilakukan adalah pencegahan dan penjagaan (tindakan preventif) serta pemberian nutrisi yang tepat.

Contoh penanganan penyakit :

  • Ikan direndam dalam larutan kalium permanganat (PK) 1 gram per 100 liter air selama 60-90 menit.
  • Ikan direndam dalam larutan garam dapur (10 gram per  1 liter air) selama 1 menit.

Panen dan Pasca Panen

Pada budidaya lele kolam terpal, Lele dipanen setelah dipelihara selama 50-60 hari, panen dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu rendah. Prinsip pelaksanaaan panen adalah cepat dan cermat sehingga lele tiidak rusak, mati ataupun hilang/lepas. Pemanenan dimulai dengan mempersiapkan alat-alat panen (serok/seser),  tempat penampungan hasil panen (ember besar/ wadah) dan timbangan.

Kolam dikeringkan secara perlahan lahan sampai air yang tersisa hanya tinggal disisi kolam terendah seehingga ikan terakumulasi. Angkat ikan dengan serok dan kumpulkan ke dalam ember secukupnya untuk ditimbang dalam keadaan kering (tanpa air), lakukan dengan cepat dan hati-hati. Segera pindahkan ikan ke wadah pengangkutan yang telah diisi air bersih. Untuk kemudian ikan siap diangkut untuk dipasarkan.

Selamat Mencoba. Untuk berkonsultasi, silahkan menghubungi tim agrokompleks MMC


Kisah Sukses

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *