wereng batang padi kuning

Tanaman Inang :

Tanaman padi dan padi liar.

wereng batang padi kuning

wereng batang padi kuning

Gejala Serangan :

  1. Stadia tanaman yang rentan terhadap serangan penggerek batang adalah dari pembibitan sampai membentuk malai.
  2. Gejala serangan saat vase vegetatif disebut “sundep”, titik tumbuh batang padi putus karena penggerek dan mengering seperti jerami.
  3. Pada vase generatif menyebabkan malai yang muncul kering dan hampa yang disebut “beluk”.

 

Biologi Hama :

 

Telur :

1.Kelompokk telur umumnya pada permukaan bawah daun pada daun padi bagian ujung.

2.Satu kelompok telur terdiri dari 50 – 150 butir, ditutupi rambut halus berwarna coklat kekuningan.

  1. Telur dietakkan malam hari pada pukul 19.00 – 22.00 selama 3 – 5 malam.
  2. Keperidiantiap betina 100 – 600 butir.

5.Inkubasi telur selama 4 – 5 hari di dataran rendah.

 

Larva :

1.Berwarna putih kekuningan – kehijauan.

2.Panjang larva maksimum 25 mm.

  1. Stadium larva 28 – 35 hari, terdiri dari 5 – 7 instar.
  2. Larva keluar melalui 2 – 3 lubang yang dibuat dibawah telur menembus permukaan daun.

5.Larva langsung menggerek pangkal daun dan jaringan. Larva yang  jatuh  kemungkinan terbawa aliran air irigasi dan pindah ke tanaman lain.

 

Pupa :

1.Kekuningan atau agak putih

2.Kokon berupa selaput benang berwrna putih

  1. Panjang 12 – 15 mm

 

Imago/Ngengat :

 

1.Betina berwarna kuning dengan bintik hitam dibagian tengah sayap depan, panjang 17 mm.

2.Jantan berwarna abu abu kecoklatan,terdapat bintik gelap pada sayap depan, ukuran  lebih kecil, panjang 14 mm

3.Siklus hidup hama 35 – 63 hari.

4.Aktif pada malam hari dan terarik cahaya.

5.Ambang ekonomi penggerek batang adalah 10 % anakan terserang, dan ada 4 kelompok telur per rumpun pada fase bunting.

Cara Pengendalian:

 

Pengaturan Pola Tanam :

 

1.Tanam serentak untuk membatasi sumber makanan bagi penggerek batang padi

  1. Rotasi tanaman padi dengan tanaman selain padi untuk memutus siklus hidup hama penggerek

3.Menggunakan varietas tahan.

4.Menggunakan pupuk N sesuai dosis dan tidak berlebihan,  serta menambah pemupukan K agar batang padi lebih keras.

Pengendalian secara Mekanis/Fisik :

1.Mengumpulkan kelompok telur penggerek batang padi di persemaian dan di pertanaman.                                                                                                      2.Menangkap ngengat dengan light trap, untuk luas 50 ha diperlukan  1 light trap.

  1. Memotong pangkal batang saat panen serendah mungkin sampai permukaan tanah disusul dengan penggenangan setinggi 10 cm. selama 15 hari agar jerami cepat busuk dan kepompong bisa mati.

Pengendalian hayati :

 

  1. Menggunakan parasitoid Trichogramma japonicum , Telenomus sp, Tetrastichus scoenobii untuk merusak kelompok telur penggerek batang padi.

 

  1. Menggunakan Agens Hayati MOSA BN yang berbahan aktif Beauveria bassiana dan Nomuraea rileyi. Tiap 30 gr dilarutkan dalam 1 tangki isi 14 liter. Penyemprotan saat pembibitan umur 10 hari setelah sebar (HSS), dan tanaman umur 40 hari setelah tanam (HST). Lahan 1000 m2 diperlukan MOSA BN 100 – 200 gr.

 

Pustaka :

1.Kalshoven, LGE, Pest of Crops in Indonesia, Jakarta, 1981, 701 p, halaman 240.

2.Unsyati, N, Hama Penggerek Batang Padi dan Pengendaliannya, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi, Subang.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *