Usir Hama, Ini Jurus Petani Bawang Berkantong Tebal di Brebes

Kliping - detik finnace- senin 18 april 2016 -muhammad idris - usir hama ini jurus petani bawang berkantong tebal di brebesBrebes – Jika kebetulan melintas di jalan wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah saat malam hari, maka kerap ditemukan lampu-lampu berjejeran yang di tengah sawah yang yang cukup menarik perhatian.

Lampu-lampu tersebut biasa dipakai petani bawang merah sebagai alat penangkap organisme pengganggu tanaman, dengan di bawahnya diletakkan baskom air yang dicampur minyak kelapa. Cahayanya yang terang saat malam hari menarik hama yang umumnya serangga, masuk ke dalam perangkap.

Maryadi, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Provinsi, Jawa Tengah menuturkan, rata-rata pengguna perangkap lampu (light trap) adalah petani bawang merah yang memiliki lahan luas.

“Kalau yang pakai lampu biasanya petani yang kaya. Lahannya kan luas, jadi efektif pakai light trap. Itu kan mahal, kan harus punya genset harganya satu Rp 23 juta, bayar solarnya, bayar operatornya, dan lahannya harus luas biar efektif,” jelasnya ditemui di Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Senin (18/4/2016).

Diungkapkan Maryadi, light trap jadi alat yang diakui di kalangan petani bawang merah sebagai yang paling ampuh mengurangi serangan hama kupu seperti jenis spodoptera exigua, dan lalat pengorok daun atau Liriomyza.

“Namun bisa efisien kalau dipakai untuk lahan sedikitnya di atas 1 hektar. Makanya yang punya biasanya petani kaya yang lahannya luas. Kalau petani kecil pakai campuran pestisida dan alat sederhana seperti yellow trap,” ujar Maryadi.

Amin Kartiawan Danopa, salah seorang petani yang memiliki lahan seluas 20 hektar lebih di Brebes yang ditemui detikFinance mengatakan, light trap memang bisa efektif dipakai untuk lahan tanaman bawang merah yang luas.

“Kalau saya punya 20 hektar lebih. Satu hektar ada 22 lampu, lampunya sih murah pakai saja yang Rp 5.000 per biji. Solarnya sehari 25 liter, oli pelumas 5 liter diganti seminggu sekali, bayar operatornya, itu untuk 20 lampu hektar. Lampunya sebulan sekali diganti. Karena genset saya kan besar,” ungkap Amin.

Meski dipakai untuk lahan yang luas, saat ini sudah ada beberapa petani kecil bawang merah di Brebes yang juga memakai light trap.

“Tapi nggak bisa sendiri. Kadang kalau yang kecil lahannya yah harus sewa genset kecil, makanya biasanya rame-rame untuk dipakai bersama. Sebenarnya murah kalau dipakai bersama-sama satu kelompok tani misalnya 10 hektar,” pungkas petani jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

(feb/feb)


Sumber : Detik.com, Senin, 18 Apr 2016 17:50 WIB
Link : Usir Hama, Ini Jurus Petani Bawang Berkantong Tebal di Brebes

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *