Penyakit bercak basah pada daun Singkong (Manihot esculenta Crantz)
Xanthomonas Pada Singkong (Manihot esculenta Crantz)
Nama Penyakit : Hawar Bakteri.
Penyebab Penyakit : Xanthomonas axonopodis pv. manihotis
Morfologi Patogen:
Penyakit disebabkan oleh bakteri Xanthomonas axonopodis pv. manihotis (Bondar, 1915) Vauterin et al., 1995.
Bakteri berbentuk batang pendek 1,6 x 0,6 um, gram negatif, tidak membentuk kapsula, dan tidak membentuk spora, bergerak dengan 1 flagellum (bulu cambuk) yang terletak pada ujung.
Bakteri bersifat aerob, dapat tumbuh cepat, tidak membentuk pigmen pada media yang mengandung gula.
Gejala Penyakit :
Gejala bisa terihat pada daun dan batang singkong.Pada daun terdapat bercak kebasah-basahan, bentuk tidak teratur, bersudut-sudut, dikelilingi oleh daerah berwarna hijau tua. Gejala meluas dengan cepat dan warna bercak menjadi coklat muda, mengeriput, daun menjadi layu dan rontok.
Batang yang terinfeksi akan mengering dan menyebabkan mati ujung. Pada penampang melintang batang yang terinfeksi berkas pembuluh berwarna coklat dan terjadi nekrosis.Pada penampang membujur tampak seperti garis-garis.
Getah yang terdiri masa bakteri bisa keluar dari batang, bercak daun sebelah bawah, sekitar tulang daun. Gejala khas infeksi terjadi pada hari ke 11 – 13 setelah infeksi.
Daur Penyakit :
Bakteri menginfeksi melalui mulut kulit atau melaui luka pada jaringan epidermis.. Bakteri masuk kejaringan pengangkutan dan dengan cepat masuk kedalam jaringan oengangkutan
Bakteri masuk ke dalam jaringan pengangkutan dan secara meluas menghancurkan parenkim pada daun tunans nuda.
Bakteri tidak tahan lama dalam tanah. Namun alat alat pertanian yang terkontamisani bisa menyebabkan dapat menyerbarkan bakteri. Seperti parang
Cara bertahan bakteri dari musim ke musim beum banyak diketahui, juga tumbuhan inang lain juga belum banyak diketahui. Di Jepang saat musim dingin, bakteri bisa bertahan pada jerami atau tunggul tunggul rumpun padi.
Cara Pengendalian :
Pengendalian penyakit Hawar Daun Bakteri/ Kresek dikendalikan dengan agens hayati BIO SPF dengan bahan aktif Pseudomonas fluorescent.
Untuk perendaman bibit singkong satu sendok (10 gr) BIO SPF dilarutkan dalam 10 liter air untuk merendam bibit selama 2 jam.
Selanjutnya aplikasi dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu dengan penyemprotan pada pangkal batang singkong. Tiga sendok (33 gr) BIO SPF dicampur dengan 14 liter air dan disemprotkan pada pangkal batang singkong.Lahan seluas 1000 m2 diperlukan BIO SPF 1 sachet isi 100 gr.
Penyemprotan dilakukan pada sore hari agar agens hayati tidak terganggu UV (ulra violet) dari sinar matahari saat pagi dan siang hari.









Masukan Terbaru