Penyakit Sclerotium Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L)

Penampakan Batang Padi Yang Terkena Penyakit Sclerotium

Penampakan Batang Padi Yang Terkena Penyakit Sclerotium

Nama Lain : Busuk Batang Pada Padi, Slerotium padi, jamur akar merah, Rebah kecambah, Stem Rot of Rice, Sclerotium oryzae, sclerotia

Penyebab Penyakit : Jamur mempunyai tiga stadium yaitu ;

  1. Stadium sklerotium : Sclerotium oryzae
  2. Stadium konidium : Nakataea sigmoidea (Cav.) Hara.
  3. Stadium seksual : Magnaporthe salvinii (Catt.) Krause et Wber

Morfologi Patogen:

Miselium berada di dalam jaringan dan permukaan jaringan. Jamur membentuk koloni hitam dengan sklerotium bulat, agak bulat berwarna hitam, dengan garis tengah 200 – 300 um. Stadium ini disebut  jamur :  Sclerotium oryzae Catt.

Pada stadium konidium  jamur diberi nama: Nakataea sigmoidea. Konidium dibentuk pada ujung atau dekat ujung konidiofor. Konidiofor sedikit atau tidak bercabang, warna coklat, halus, bersekat. Konidium bersekat 3, panjang 40 – 83 um, dengan bagian terlebar 11 – 14 um. Sel sel ditengah coklat pucat.

Pada stadium seksual jamur diberi nama : Magnoporthe salvinii. Peritesium gelap, bulat, di dalam upih daun yang sebelah luar, garis tengah 250 – 650 u, panjang termasuk leher 500 – 1100 um. Askus panjang seperti tabung, berdinding tipis, bertangkai pendek, 104 – 165 x 8,7 – 17,4 um, berisi 8 askospora. Askospora membentuk dua barisan, agak terpilin, bersekat 3, agak melengkung pada sekat, 35 -65 x 8,7 um, berbentuk kumparan, bengkok.

 

Gejala Penyakit :

Gejala nampak jika tanaman padi sudah tua. Gejala berupa bercak nekrotik  pada upih daun sebelah luar dekat dengan permukaan air. Bercak meluas ke upih sebelah dalam dan pangkal batang.

Tanaman bisa rebah pada saat malai masak. Kerusakan pada pangkal batang dapat menyebabkan sebagian biji hampa, buliran padi ringan dan menjadi beras kapur.

 

Daur Penyakit :

Penyakit Sclerotium Sudah Meradang hampir ke seluruh Tanaman Padi

Penyakit Sclerotium Sudah Meradang hampir ke seluruh Tanaman Padi

Infeksi jamur Sclerotium oryzae pada upih daun tanaman padi dibantu adanya luka.Pemencaran penyakit terjadi karena sklerotium terbawa air.

Daur Penyakit :

Infeksi jamur Sclerotium rolfsii pada upih daun tanaman padi dibantu adanya luka. Konidium banyak terdapat di udara pada siang hari.Pemencaran penyakit terjadi karena sklerotium terbawa air. Batang yang berlobang karena penggerek merupakan tempat masuk yang ideal bagi cendawan penyebab penyakit. Benda-benda kecil dan kotor pada selubung daun dan pangkal batang adalah tempat tinggal cendawan yang sedang dorman/beristirahat. Sehingga hal tersebut bisa dapat ditemui pada jerami setelah panen. Pembakaran jerami dan tunggul jerami akna membantu mengurangi jumlah cendawan sclerotia yang masih hidup di sawah.

Cara Pengendalian :

  • Pengendalian secara fisik bisa dengan cara pengeringan petakan dan biarkan tanah hingga retak sebelum dialiri lagi. Di samping itu tunggul-tunggul padi sesudah panen harus dibakar atau didekomposisi.
  • Pengendalian secara biologis dengan memanfaatkan agen hayati. Agen hayati adalah agen biokontrol yang beragam – seperti bakteri, jamur, virus – ada di alam. Diantaranya bakteri antagonis yang memiliki kemampuan untuk melindungi tanaman padi dari berbagai penyakit. Khusus untuk penyakit busuk batang padi akibat infeksi jamur Sclerotium sp ini dengan pemanfaatkan agens bio control ; Pseudomonas fluorescensPseudomonas aeruginosaBacillus subtilis dan Bacillus pumilus.
  • Diantara biokontrol dengan agens hayati yang disebutkan diatas, terdapat dalam formulasi PGPR (Plant Growth Promoting Rizobacter). Salah satu yang terdapat di pasaran misalnya BIO-SPF yang mengandung bahan aktif Pseudomonas flourescens, Bacillus sp dan lain-lain. Penggunaan agens hayati ini diberikan semenjak perendaman benih dan untuk perawatan tanaman misalnya dengan disemprotkan pada pangkal batang.
  • Sebagian praktisi juga menggunakan bio-kontrol berupa jamur Trichoderma harzianum. Penggunaan jamur ini dimungkinkan keberhasilannya untuk pengendalian jamur-jamur antagonis karena salah satu dari 3 karakteristik jamur Trichoderma harzianum yakni bersifat kompetitif. Dengan sifat kompetitif ini jamur ini akan menguasai lahan sehingga jamur-jamur lain yang bersifat patogen tidak sempat berkembangbiak. Salah satu agens hayati dengan bahan aktif Trichoderma harzianum ini misalanya MOSA GLIO yang dapat diberikan bersama dengan pemberian pupuk kandang.

Sumber :

Biological Control of Rice Diseases – IRRI

Diagnosis of Common Diseases of Rice – IRRI

Semangun, H., (2008). Penyakit Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia,Gadjahmada University Press, Yogyakarta., 475 hlm, hal 239.

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *