Penyakit Hawar Bakteri pada Singkong

Penyakit Hawar Bakteri pada Singkong:

Nama Penyakit : Penyakit Hawar Bakteri pada Singkong

Penyebab Penyakit :

Penyakit hawar bakteri singkong di Idonesia disebabkan oleh bakteri Xanthomonas axonopolis pv. manihotis.             

Daun Singkong Yang Terkena Penyakit Hawar

Daun Singkong Yang Terkena Penyakit Hawar

                                                                                                                        

Morfologi Patogen :

  1. Bakteri berbentuk batang pendek 1,6 x 0,6 um. Bersifat gram negatif, bergerak dengan satu bulu cambuk(flagellum) diujung, tidak membentuk kapsula, dan tidak membentuk spora.
  2. Bakteri bersifat aerob, dapat tumbuh cepat, tidak membentuk pigmen pada alas makanan yang mengandung gula,

Gejala Serangan:

  1. Pada daun terdapat becak kebasah basahan, bentuk tidak teratur, bersudut sudut dikeiingi oleh daerah berwarna hijau tua.
  2. Gejala meluas dengan cepat dan warna becak berubah menjadi coklat muda, mengeriput, dan menyebabkan daun layu.Seterusnya seluruh daun ayu dan rontok.
  3. Tanaman dapat membentuk tunas tunas baru, tetapi tunas ini pun erseran juga sehingga akan mati.
  4. Tanaman sakit biasanya mempunyai umbi yang tetap sehat. Namun pada kultivar yang rentan dapat terjadi nekrosis pada berkas pembuluh umbi. 

Daur Penyakit :

  1. Bakteri mengadakan penetrasi melaui mulut kulit atau melaui luka pada jaringan epidermis.
  2. Bakteri menyebar dari satu tempa ke tempat lain terutama karena terbawa dalam stek yang terinfeksi. Penularan dengan stek ini bakteri bisa bertahan dari musim ke musim.enuaran ewat tanahkurang memegang peranan. 

Cara Pengendalian : 

  1. Menanam varietas singkong yang tahan terhadap penyakit hawar bakteri.
  2. Pengendalian penyakit hawar bakteri pada singkong dikendalikan dengan agens hayati BIO SPF dengan bahan aktif Pseudomonas fluorescent. dan Bacius polymixa.
  3. Untuk perendaman bibit stek satu sendok (10 gr) BIO SPF dilarutkan dalam 5 liter air untuk merendam benih selama 2   jam.
  4. Selanjutnya aplikasi dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu dengan penyemprotan pada daerah perakaran singkong. Tiga sendok (33 gr) BIO SPF dicampur dengan 14 liter air dan disemprotkan pada perakaran singkong.Lahan seluas 1000 m2 diperlukan BIO SPF 1 sachet isi 100 gr.
  5. Penyemprotan dilakukan pada sore hari agar agens hayati tidak terganggu UV (ultra violet) dari sinar matahari.

Pustaka :

  1. , H.(1989), Penyakit Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia, 2005, Gadjahmada University Press, Yogyakarta, 475 hlm , halaman 183., halaman 50..

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *