Hama dan Penyakit pada Sengon

agens hayati untuk budidaya sengon

Agens hayati untuk budidaya sengon

Umumnya orang mengenal hama senagai segala jenis serangga yang dapat menggangu tanaman pokok. Pengertian ini tidak semuanya benar karena istilah hama tidak hanya dimonopoli binatang dari jenis serangga tetapi binatang lainnya.

Pada agribisnis sengon masalah hama dan penyakit jangan diabaikan. Ungkapan ‘lebih baik mencegah daripada mengobati’ merupakan prinsip yang harus dipegang. Dengan prinsip ini perlu diadakan tindakan perlindungan terhadap benih, semai dan bibitnya.

Upaya perlindungan tersebut meliputi langkah-langkah sebagai berikut;

  • Menyimpan benih secara baik dan benar
  • Diberikan perlakuan, misalnya perendaman benih dengan BIO-SPF sebelum benih disemaikan
  • Mempersiapkan media pembibitan dengan pemberian MOSA GLIO agar tanah didominasi jamur menguntungkan daripada jamur merugikan patogen.
  • Memberikan SUPERMETA /MOSA META pada lubang tanam untuk untuk  melindungan dari hama uret (embug, gayas).
  • Mengadakan pengamatan secara intensif terhadap semai di persemaian untuk memantau setiap perubahan yang terjadi,
  • Mengusahakan kondisi lingkungan sebaik mungkin, terutama irigasi, drainase, peneduh sehingga kondisi kelembaban tercapai 50%-60% (kelembaban ideal untuk bibit)
  • Menyiangi gulma yang dapat berfungsi sebagai inang bagi hama dan penyakit.

Adapun Hama dan Penyakit utama pada Sengon/ Albasia sebagai berikut;

Hama

Hama Kupu-kupu Belerang

Kupu-kupu belerang disebut juga kupu-kupu kuning Eurema hecabe sp 

Kupu-kupu belerang atau kupu-kupu kuning adalah sebutan bagi sekelompok kupu-kupu berukuran kecil dari marga Eurema, anggota suku Pieridae. Namanya diperoleh karena warnanya yang kuning terang, sedikit banyak menyerupai warna belerang. Sebutan umumnya dalam bahasa Inggris adalah Grass Yellow.

Eurema sp. merupakan ulat pemakan daun yang cukup berbahaya. Pada stadium dewasa berupa kupu-kupu berwarna kuning dengan ukuran tubuh yang relatif kecil. Jenis Eurema yang sering menyerang sengon ada dua yakni Eurema blanda dan Eurema hecabe.

Gejala : Serangan hama ini pada bibit sengon dapat menimbulkan kematian. Kematian terjadi setelah daun dari bibit tersebut habis dilalap hama ulat Eurema ini, sehingga bibit menjadi kering dan mati. Pada awalnya mungkin hanya beberapa daun yang diserang, menyusul lenyapnya sebagian besar daun dari bibit sengon yang ada.

Serangan pada sengon dewasa tidak begitu bahaya karena hanya akan menyebabkan pohon menjadi gundul. Seperti kita ketahui sengon ini mampu bertunas kembali sehingga tidak akan menimbulkan masalah yang serius.

Penyebab : Eurema sp. meruapakan ulat pemakan daun yang cukup berbahaya. Pada stadium dewasa seekor kupu-kupu berwarna kuning dengan ukuran tubuh yang relatif kecil. Jenis Eurema yang sering menyerang sengon ada dua yakni Eurema blanda dan Eurema hebace.

Pengendalian : Pada sengon yang masih berupa bibit pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan menggunakan TOP-BN / MOSA BN. 30gr (± 3 sendok) TOP-BN/MOSA BN dicampurkan dalam 1 tangki semprot 14 liter. Larutan ini disemprot di sekitar tegakan sengon.

Hama Kumbang (Xylosandrus Moriqeus)

Seperti halnya Eurema sp. , hama ini juga menyerang baik ketika sengon masih berupa bibit atau sesudah menjadi pohon.

Gejala;  Gejala yang diperlihatkan adalah tidak hanya rusaknya daun pada bibit tetapi juga ranting-rantingnya ikut habis dilalap. Serangan pada sengon dewasa dimulai ketika hama betina yang sudah kawin membuat saluran melintang pada bagian bawah ranting atau cabang ke arah pangkal ranting. Kemudian pada bagaian pangkal ranting dibuat lagi saluran cabang ke segala arah untuk meletakkan telur. Setelah telur menetas larvanya akan menggerek ranting/cabang dan mati.

Penyebab; Xylosandrus moriqeus berwujud kumbang dengan ukuran relatif kecil yang berkisar antara 1,00 – 1,50mm.

Pengendalian; Pada sengon yang masih berupa bibit pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan agens hayati TOP-BN/MOSA BN. 30 gr (3 sendok makan) TOP-BN/MOSA BN  dicampur dalam 1 tangki semprot 14 liter. 1 sachet berisi 100 gr TOP-BN/MOSA BN cukup untuk menyemprot lahan seluas 1.000m².

Hama Boktor (Xystrocera festiva)

Hama ini menyerang sengon muda (umur 3 tahun dengan diameter rata-rata 10 – 12 cm dan tinggi 16 cm). Hama ini juga menyerang sengon yang suah tua (umur 20 – 30 tahun) dengan serangan yang sudah akut membuat sengon mati dengan bekas geretan melingkar pada batang pohonnya sehingga bentuknya menyerupai pohon jati (Tectona grandis).

Gejala ; Sengon yang terserang batangnya menjadi rapuh. apabila tingkat serangannya suah cukup akut, tidak jarang batang sengon tersebut akan patah tertiup angin yang tidak begitu kencang.

Penyebab ; Gejala serangan ini adalah Xystrocera festiva yang sering juga  disebut  hama boktor. Dibandigan dua jenis hama sebelumnya, hama ini tergolong paling berbahaya. Hama ini merupakan hama penggerek baang yang penyeranganya dimulai ketika sengon mencapai umur 3 tahun.

Pengendalian; 1) Pengendalian secara mekanis dengan cara pengelupasan kulit batang  yang terserang. Cara mekanis ini dapat dilakukan hanya jika serangan boktor baru masih tahap awal dan belum amsuk ke dalam batang kayu. Cara mekanis ini kekurangannya adalah waktu yang cukup lama mengingat setiap pohon harus diperiksa satu demi satu. 2) Pengendalian secara hayati dengan agens hayati TOP-BN/MOSA BN. Caranya semprotkan larutan TOP-BN / MOSA-BN dengan konsentrasi 30gr (3 sendok makan) TOP-BN/MOSA-BN dengan 1 tangki semprot 14 liter. Penyemprotan diusahkan sampai ke masuk ke batang-batang yang dimungkinkan terserang hama boxtor.

Pencegahan sejak awal Hama Boxtor ;

– Penanaman sengon sistem campuran dengan jenis pohon lain.

– Pengamatan secara intensif pada tegakan sengon yang sudah menjelang umur 3 tahun keatas.

– Jika timbul gejala serangan, segera kelupas kulit batang dan larva yang ada dibawah kulit dapat dikeluarkan secara manual

– Penyemprotan Agens Hayati TOP-BN/MOSA-BN dengan konsentrasi 30gr (3 sendok makan) dalam 1 tangki semprot 14 liter

Hama Penggerek Batang (Endoclita Sericea)

Serangan hama ini belum sampai menimbulkan kerugian yang secara eknomis berarti.

TOP BN - Agens Hayati, Pengendali Hama Organik, Anti Walang Sangit dan Serangga Terbang

TOP BN – Agens Hayati, perstisida Organik,

Pengendalian hama ini dapat dengan penyemprotan Agens Hayati TOP-BN / MOSA BN. Lakukan penyemprotan secara untuk mengontrol timbulnya hama. Caranya, buat larutan TOP-BN / MOSA-BN dengan konsentrasi 30gr (3 sendok makan) TOP-BN/MOSA-BN dengan 1 tangki semprot 14 liter.

Hama Uret

Uret disebut juga embug atau gayas (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan kuuk (Jawa Barat), adalah nama yang diberikan kepada larva dari kumbang yang tergolong super famili Scarabaiodea (Lamellicornia), yang terdiri dari famili-famili
Lucanidae, Passalidae, Trogidae (Troxidae), dan Scarabaeidae. Famili Scarabaeidae terdiri dari sub famili Dynastinae, Rutelinae, Melolonthinae, dan Cetoninae.

Insekstisida pestisida biologi untuk uret atau embug, pestida biologi untuk uret atau embug

hama  Uret

Uret yang sampai saat ini diketahui menyerang tanaman industri terutama adalah jenis-jenis dari famili Melolonthidae yaitu Leucopholis rorida F, Lepidiota stigma F, Holotrichia helleri Brsk, H constrica Burm dan satu jenis dari famili Rutlidae yaitu Euchlora viridis F.

Gejala ; Serangan uret pada tanaman muda memanfatkan akar sengon sebagai sumber makanan untuk melangsungkan sebagian dari siklus hidupnya. Hama ini tinggal di sekitar perakaran, merusak leher akar, kulit dan kambium akar dan akar rambut pada sistem perakaran tanaman muda. Kerusakan ini akan meghambat aliran zat hara, melemahkan pohon dan dapat mematikan pohon. Serangan uret pada pohon-pohon yang telah dewasa biasanya tidak menimbulkan masalah, karena sistem
perakaranya sudah berkembang dengan baik.

Pengendalian; Pengendalian secara hayati dengan pemberian agens hayati SUPERMETA/ MOSA META .

Cara pertama; 1 sachet (100 gr) SUPERMETA/MOSA-META dilarutkan dalam 100 sd 150 liter air, kemudian dikocorkan ke lahan / lubang tanam. Larutan ini digunakan untuk mengocor lahan ± 1.000m². Aplikasi ini dilakukan pada sore hari

Cara kedua ; 1 sachet (100 gr) SUPERMETA /MOSA

agens-hayati-mosa-meta-supermeta-yang-terbukti-ampuh-mengendalikan-uret-atau-larva-hama-kumbang-tanduk-pada-sawit

Bahan aktif metharizium anisopliae akan berkembang di tanah dan merupakan musuh alami bagi uret. Uret yang terinfeksi akan melemah kemudian akan berangsur mati.

META dicampur merata dengan 30 kg ( 1 karung) pupuk kandang yang sudah jadi kemudian diperam selama 1 sd 2 minggu. Campuran ini kemudian digunakan untuk  menabur luasan lahan ±1.000m². Aplikasi ini dilakukan pada sore hari

Untuk pencegahan/antisipasi semenjak awal, dapat dilakukan pemberian SUPERMETA/MOSA META dengan cara kedua diatas pada waktu persiapan lahan.


Penyakit

Penyakit Dumping off

Penyakit ini menyerang sengon saat masih berupa semai pada umur 1-4 minggu.

Gejala ; Sengon yang terserang dumping off akan mengalami pembusukan pada bagian hipokotil yang tepat berbatasan dengan media sehingga semai akan layu kemudian mati. Jika penyakit menyerang sengon saat masih berupa benih (biji) maka benih tersebut akan membusuk dan tidak layak lagi untuk disemaikan.

Penyebab; Dumping off disebabkan oleh jamur dari jenis fungsi imperfect yang selalu terdapat dalam tanah, misalnya ; Rhizoctonia spp, Fusarium Sp dan Pytium Sp.

Pengendalian; 1) Perendaman benih dengan BIO-SPF selama 1 sd 2 jam, agar memberikan kekebalan secara sistemik pada tanaman. 2) Pemberian MOSA GLIO/SUPER GLIO, dengan dosis 1 sachet (100 gr) untuk ditaburkan atau dikocorkan pada media semai.

Penyakit Busuk Akar

Penyakit ini juga sering disebut juga penyakit ganoderma, yang merujuk pada penyebab penyakit ini, yakni Ganoderma sp. Meskpun buku akar pada sengon ini tidak hanya disebabkan oleh Ganoderma saja.

jamur ganoderma pada sengon

Penyakit ganoderma pada sengon

Penyakit ini biasa menyerang pada sengon saat masih di pembibitan dan berumur kurang dari 4 bulan. Pada tanah yang aerasinya kurang baik dan kondisi media yang selalu lembab masih memungkinkan serangan busuk akar meskipun sengon sudah berumur 2- 3 tahun.

Gejala; Sengon yang akarnya terserang penyakut busuk akan akan mengalami kematian akibat ganguan aliran air dan unsur hara dari akar ke tajuk. Kematian ini diawali dengan mengeringnya bagian tajuk.

Penyebab; Busuk akar pada sengon ini disbebakan oleh serangan jamur akar merah Ganoderma pseudoferum, Ustulina sp, Diplodia sp, Roselina Sp.

Pengendalian ; 1) secara mekanis dengan membongkar bagian akar yang sakit. Akar yang sudah rusak dipotong dan dibakar di tempat terpisah. 2) Pencegahan dan pengendalian; Pemberian MOSA GLIO/SUPER GLIO, dengan dosis 1 sachet (100 gr) untuk ditaburkan atau dikocorkan pada media semai.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *