Gejala Pucat dan Merunduk Pada Tanaman Cabai
Gejala pucat dan merunduk pada tanaman cabai merupakan gejala umum serangan fusarium.
Fusarium pada cabai ini merupakan penyakit yang salah satunya disebabkan oleh jamur fusarium. Sehingga penyakit ini dikenal juga dengan penyakit Layu fusarium.
Nama Penyakit :
Layu Fusarium
Penyebab Penyakit :
- Penyakit pada cabai dan tomat disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum ( ) f.sp.lycopersici (Sacc.) Snyd. Et Hans.
- Pada terung disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporumsp melongenae Matuo et Ishigami.
- Pada Melon, Semangka, Ketimun ( Fusarium oxysporum Schlecht. sp melonis Snyd.et Hans).
Morfologi Patogen :
- Awalnya miselium tidak berwarna, semakin tua warna menjadi krem, akhirnya koloni tampak mempunyai benang benang berwarna oker.
- Pada miselium yang lebih tua terbentuk klamidospora. Jamur membentuk banyak mikrokodidium ber sel 1, tidak berwarna, lonjong atau bulat telur, 6-15 x 2,5 -4um. Makrokonidium lebih jarang terdapat, berbentuk kumparan, tidak berwarna, kebanyakan bersekat dua atau tiga, berukuran 25 -33 x 3,5 -5,5 um.
Gejala Serangan :
- Pada tanaman cabai dan tomat gejala awal terjadi pucatnya tulang – tulang daun diikuti merunduknya tangkai, akhirnya tanaman menjadi layu secara keseluruhan dan tanaman mati.
- Jika pangkal batang atau dikelupas dengan kuku atau pisau akan terlihat suatu cincin coklat dari berkas pembuluh.Jamur berada di dalam pembuluh kayu dan menyebabkan berkas pembuluh terdapat nekrotik berwarna coklat.
Daur Penyakit :
- Fusarium oxysporum bisa bertahan 3 – 5 tahun di dalam tanah. Tanah yang telah terinfeksi sangat sukar untuk disterilkan dari jamur patogen Fusarium oxysporum..
- Jamur mengadakan infeksnya pada akar, terutama melalui luka luka, lalu menetap dan berkembang di berkas pembuluh. Pengangkutan air dan hara tanah terganggu sehingga tanaman menjadi layu.
- Jamur membentuk polipeptida, yang disebut likomarasmin yang dapat mengganggu permeabilitas membran plasma dari tanaman.
- Jika jaringan pembuluh mati,pada akar yang terinfeksi jamur akan membentuk spora warna putih keunguan yaitu saat udara sekitar lembab.
Cara Pengendalian :
- Menghindari lahan yang pernah terserang layu fusarium untuk ditanami tanaman yang sama dengan tanaman yang terserang sebelumnya.
- Apabila sebelumnya ditanami cabai dan terserang layu fusarium maka untuk berikutnya dianami padi atau palawija seperti kacang tanah, atau kedelai.
- Aplikasi agens hayati Super Glio / MOSA GLIO pada media persemaian bibit maupun pada lubang tanam. Super Glio 1 sachet isi 100 gr di campur pupuk kandang 50 kg hingga merata, dibasahi hingga lembab dan diperam selama seminggu. Tempat menyimpan campuran terjaga dari sinar matahari maupun air hujan. Campuran Super Glio / MOSA GLIO dan pupuk kandang yang sudah untuk media pembibitan dan dimasukkan ke lubang tanam. Kebutuhan Super Glio / MOSA GLIO untuk areal 1000 m2 adalah 1 – 2 sachet isi 100 gr/sachet.
Masukan Terbaru