Busuk Akar Merah / Penyakit Akar Merah

Jamur akar merah (Ganoderma sp) . Pada gambar Jamur Ganoderma juga dapat menyerang tanaman mangga

Busuk akar merah merupakan nama lain penyakit jamur akar merah merupakan penyakit yang biasa menyerang tanaman-tanaman perkebunan seperti; karet, teh, kelapa sawit, sengon, mangga dan sebagainya. Penyakit ini sangat umum terjadi di Indonesia yang berada di daerah tropis.

Jamur  Akar Merah, disebabkan ;

Ganoderma pseudoferreum, Ganoderma philippii, Ganoderma boninense

Istilah lainnya ;

Jamur akar merah, Ganoderma

Deskripsi;

 Akar yang sakit tertutup oleh miselium berwarna merah yang dilekati oleh butir-butir tanah. Warna merah akan kelihatan jelas bila akar dicuci. Tepi misellium yang sedang tumbuh biasanya berwarna putih krem, warna merah yang khas hanya terjadi bila miselium menjadi tua. pada tingkatan yang lebih lanjut selaput berwarna merah anggur tua. permukaan dalam dari selaput miselium berwarna putih kotor.

sebenarnya merupakan patogen sekunder yang memerlukan luka untuk menginfeksi tanaman sehat. Pertumbuhan cendawan ini lambat, sehingga gejala serangan seringkali muncul pada tanaman dewasa. Infeksi biasanya terjadi pada akar lateral dan berkembang ke arah leher/pangkal batang, kemudian ke akar lateral lainnya mulai rizomorf (Berkas hifa, yang bentuk dan sifatnya mirip dengan akar, terdapat pada beberapa cendawan akar) yang berwarna merah dengan ujung putih.
Basidiokarp bervariasi, tetapi kebanyakan datar dan tipis, diameter 150-160 mm dan tebal pada dasarnya >40 mm, permukaan atasnya berwarna coklat dengan alur-alur atau tonjolan-tonjolan konsentris. Penularan melalui basidiospora yang terbawa angin mungkin tarjadi, tetapi hal ini kurang meyakinkan.Penularan penyakit terjadi karena adanya kontak antara akar tanaman sakit dengan akar tanaman sehat; spora cendawan hanya dapat menginfeksi tunggul tanaman sakit/ rentan.

 


Tanaman Inang :

Karet, Teh, Kelapa sawi,  Jati, Sengon, Manggis, Kemiri, Kakao, Kelengkeng, Flamboyan, Akasia,


Gejala Penyakit :

  1. Daun menjadi pucat, rontok sedikit demi sedikit, sehingga tajuk daun menjadi jarang dan akhirnya mati.
  2. Pada akar terdapat miselium berwarna putih yang segera berubah menjadi lapisan merah tua sampai coklat kehitaman. Jika kering lapisan jamur berwarna putih.
  3. Pada akasia gejala berupa akar yang sakit tertutup oleh miselium berwarna merah yang melekat dengan tanah, gejala lanjut miselium akan berwarna merah anggur tua. Kayu yang terinfeksi berwarna kuning suram pucat, busuk basat, terkadang kering, tergantung pada kondisi tanah. Pada gejala lanjut, cendawan akan membentuk tubuh buah pada pangkal batang, berbentuk seperti kuku kuda (console, bracket) tipis, keras, berkayu, permukaan atasnya cokelat merah tua, permukaan bawah putih krem, dan berlekuk. Gejala yang tampak berupa daun-daun menguning, layu, dan gugur, sehingga lama-kelamaan tanaman akan menjadi gundul.
  4. Pada kelengkang gejala pada permukaan akar berupa terdapatnya benang-benang atau selaput cendawan berwarna merah kecokelatan. Cendawan ini banyak menyerang tanaman tua. Pada pohon mati sering terbentuk tubuh buah seperti kipas dengan tepi berwarna putih.
  5. Pada Manggis gejala pada permukaan akar berupa terdapatnya benang-benang atau selaput cendawan berwarna merah kecokelatan. Cendawan ini banyak menyerang tanaman tua. Pada pohon mati sering terbentuk tubuh buah seperti kipas dengan tepi berwarna putih.
  6. Pada karet akar yang sakit tertutup oleh miselium berwarna merah yang dilekati oleh butir-butir tanah. Warna merah akan kelihatan jelas bila akar dicuci. Tepi misellium yang sedang tumbuh biasanya berwarna putih krem, warna merah yang khas hanya terjadi bila miselium menjadi tua. pada tingkatan yang lebih lanjut selaput berwarna merah anggur tua. permukaan dalam dari selaput miselium berwarna putih kotor.
  7. Pada teh daun menguning,layu,rontok,dan tanaman mati. Penyakit akar merah membentuk rumpang yang luas dan bundar. Permukaan akar tanaman yang sakit terdapat benang-benang jamur berwarna merah yang membentuk selaput-selaput. Lama kelamaan warna merah berubah menjadi merah anggur tua. jika akar menjadi busuk warna berubah menjadi lembayung (violet) hitam. Akar yang busuk basah,kayunya menjadi lunak dan akan mengeluarkan air jika sedikit ditekan.

 


Biologi Patogen :

 Saat serangan awal jarang membentuk badan buah.

  1. Badan buah dibentuk saat serangan sudah lanjut, atau pohon sudah mati.
  2. Badan buah terdapat pada pangkal batang berbentuk kipas tebal berwarna coklat dengan tepi putih.

Cara Pengendalian:

  1. Cara Kultur teknis dengan Pengaturan jarak tanam yang baik untuk mencegah kelembaban kebun.
  2. Perbaikan drainase pada areal pertanaman.
  3. Tidak menggunakan pohon pelindung yang rentan, membuat selokan isolasi sedalam 60-90 cm dan tanaman yang sakit dibongkar.
  4. Pengendalian secara hayati dapat dengan penggunaan agens hayati yang berbahan aktif Thrichoderma sp dan Gliocladium sp. Salah satunya dengan agens hayati MOSA GLIO. Aplikasi MOSA GLIO   pada media persemaian bibit maupun pada lubang tanam. MOSA GLIO 1 sachet isi 100 gr di campur pupuk kandang 50 kg hingga merata, dibasahi hingga lembab dan diperam selama seminggu. Tempat menyimpan campuran terjaga dari sinar matahari maupun air hujan.
  5. Campuran MOSA GLIO   dan pupuk kandang yang sudah matang dipakai untuk media semai dan ditaburkan pada alur keliling pangkal pohon. Kebutuhan MOSA GLIO untuk areal 1000 m2 adalah 1 – 2 sachet isi 100 gr/sachet.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *