Pedoman Budidaya Ayam Pedaging / Broiler

ayam broiler mitra mmc di wates - penggunaan vitto untuk ayam

Penggunaan suplemen Vitto untuk ayam mampu meningkatkan performa dan bobot ayam

Daging ayam merupakan salah satu favorit dari teman nasi di masyarakat Indonesia, baik di kota-kota besar sampai pelosok pedesaan. Hampir di setiap warung dan rumah tangga biasa ditemui/tersedia daging ayam sebagai salah satu menu lauk favoritnya. Keberadaan daging ayam ini tak bisa lepas dari proses budidayanya, untuk itu MMC ikut berperan dalam meningkatkan hasil panen dan kualitas dalam budidaya ayam pedaging.
Pemakaian VIT TO TERNA terbukti mampu untuk mempercepat pertumbuhannya, meningkatkan bobot dan kualitas daging juga menurunkan nilai FCR dan SR dari ayam yang dipelihara. Perhitungan mudah pemakaian VIT TO TERNA aadalah setiap budidaya 1000 ekor ayam membutuhkan 10 botol kemasan 500cc.

Pemilihan Bibit

Bibit yang baik mempunyai ciri : tubuh terlihat bersih, sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih

budidaya ayam broiler, doc ayam broiler jenis platimum MD 202

DOC/kutuk

budidaya ayam broiler, doc ayam broiler jenis platimum MD 202

DOC jenis MB 202

Kondisi Teknis yang Ideal:

Lokasi kandang

Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.

– Pergantian udara dalam kandang.

Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.

– Kemudahan mendapatkan sarana produksi

Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.

Beberapa model atau tipe kandang;

Pilih model panggung atau tidak?

Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.

              Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.

kandang budidaya ayam broiler model panggung dengan 2 tingkat

kandang budidaya ayam broiler model panggung dengan 2 tingkat

kandang ayam broiler model panggung

kandang ayam broiler model panggung

Kandang budiaya broiler model di atas tanah

Kandang budiaya broiler model di atas tanah (litter)

Bagaimana Pakan

  • Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaanPakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
  • Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya.

Vaksinasi

Pada prinsipnya, vaksinasi ini untuk menangkal beberapa penyakit pada ayam.

Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.

budidaya ayam broiler, pemberian vaksin pada doc

budidaya ayam broiler ; pemberian vaksin pada umur 4 hari dan 21 hari

Teknis Pemeliharaan

Pemberian suplemen organik Vittoterna

Pemberian VIT TO TERNA pada ternak ayam yang dipelihara dimulai dari hari pertama sampai akhir budidaya. Pemberiannya dilakukan setiap pagi hari dan diusahakan dalam waktu 2 jam pertama minuman yang telah dicampur dengan VIT TO TERNA habis, setelah itu minuman yang diberikan hanya berupa air biasa tanpa dicampuri dengan VIT TO TERNA lagi. Pemberian bisa dilakukan secara manual ataupun lewat watertorn, namun diusahakan jumlah air yang dicampurkan harus habis diberikan dalam waktu 2 jam pada pemberian awal (pagi hari).

Pemberian suplemen organik vittoterna pada minuman untuk meningkatkan kekebalan, menekan angka kematian, memacu pertumbuhan dll

Pemberian suplemen organik vittoterna pada air minum

– Minggu pertama ketika umur 1 hari

Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah  VIT TO TERNA dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi,hari ke 2 sudah bisa menggunakan air minum biasa. Untuk 1000 ekor ayam kebutuhan total VIT TO TERNA 1 botol selama 1 minggu dengan pemberian sebanyak 5-9 tutup botol per harinya. Pemberian dilakukan pada pagi hari dan diusahakan minimal yang telah tercampur habis selama 2 jam awal, setelah itu dilanjutkan dengan air minum biasa. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 13 kg untuk 1000 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles) Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.

– Minggu Kedua (hari ke 8 -14).

Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 33 kg untuk 1000 ekor ayam. KebutuhanVIT TO TERNA sebanyak 750 cc atau 1,5 botol

– Minggu Ketiga (hari ke 15-21).

Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 48 kg untuk 1000 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Kebutuhan VIT TO TERNA sebanyak 750 cc atau 1,5 botol

– Minggu Keempat (hari ke 22-28).

Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 65 kg untuk 1000 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit. Kebutuhan VIT TO TERNA sebanyak 1500 cc atau 3 botol

Minggu Kelima (hari ke 29-35).

Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 88 kg untuk 1000 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Kebutuhan VIT TO TERNA sebanyak 1500 cc atau 3 botol

Panduan pemberian vitto untuk budidaya ayam broiler

Panduan pemberian vitto untuk budidaya ayam broiler

Pemberian suplemen organik vittoterna pada minuman untuk meningkatkan kekebalan, menekan angka kematian, memacu pertumbuhan dll

Pemberian suplemen organik vittoterna pada ternak broiler

Penyakit

Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :

Tetelo (Newcastle Disease/ND)

Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 – 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.

Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)

Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.

Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)

Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.

ayam pedaging, ternak ayam, ayam broiler, budidaya ayam

ayam pedaging dengan viitoterna

Berak Kapur (Pullorum).

Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.

           Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres.

            Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik.

Sanitasi/Cuci Hama Kandang

Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya

Selamat mencoba, untuk berkonsultasi, silahkan menghubungi tim Agrokompleks MMC


Kisah Sukses

Berikut ini salah satu kisah sukses peternak ayam broiler di Kabupaten Magelang ;

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *