Bahan pakan potensial untuk penggemukan sapi

Inovasi pakan alternatif untuk penggemukan sapi ini bertujuan untuk :

  1. Menekan kematian pedet pra-sapih
  2. Memperpendek jarak beranak
  3. Meningkatkan laju pertambahan bobot badan harian pedet
  4. Mempertahankan kondisi tubuh induk selama menyusui dalam kategori sedang
  5. Memberikan keuntungan ekonomis bagi peternak, limbah pertanian dan agroindustri pertanian memiliki potensi yang besar sebagai sumber pakan ternak ruminansia (ternak memamahbiak).

Limbah yang memiliki nilai nutrisi tinggi digunakan sebagai pakan sumber energi atau protein, sedangkan limbah pertanian yang memiliki nilai nutrisi rendah digolongkan sebagai pakan sumber
serat. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
pakan diantaranya: 1) ketersediaan bahan, 2) kadar gizi, 3) harga,
3) kemungkinan adanya zat racun atau anti nutrisi, 4) serta perlu tidaknya bahan tersebut diolah sebelum digunakan sebagai pakan ternak.

  1. Dedak Padi
    Pemanfaatan dedak sebagai bahan pakan ternak sudah umum

    Dedak, pakan alternatif untuk ternak

    Dedak, pakan alternatif untuk ternak

    dilakukan. Nutrisi dedak padi sangat bervariasi bergantung pada jenis padi dan jenis mesin penggiling. Pemalsuan dedak padi sangat sering terjadi, dan akhir-akhir ini mutunya semakin menurun seiring dengan berkembangnya teknologi mesin penghalus (hummer mill). Pada saat panen raya, harganya sangat murah. Pada saat harga mahal pemalsuan dedak padi cukup tinggi yaitu dengan melakukan pengurangan kandungan beras-menir dalam dedak, pemisahan sparator, dan penambahan  tepung batu kapur, limbah rumput laut, tanah putih, tepung jerami padi, dll. Pada usaha pembibitan, dedak padi dapat menggantikan konsentrat komersial hingga 100%, terutama dedak padi kualitas sedang sampai baik yang biasa disebut dengan pecah kulit (PK) 2 atau sparator.

  2. Singkong dan hasil ikutannya.  Tepung gaplek dan onggok mempunyai kadar energi yang tinggi,  hampir menyamai jagung, akan tetapi rendah kadar protein maupun asam amino. Tepung gaplek maupun onggok tergolong sebagai karbohidrat yang mudah dicerna. Hasil ikutan singkong yang banyak digunakan sebagai bahan pakan ternak diantaranya adalah onggok (gamblong), gaplek afkir dan tepung tapioka afkir. Hasil penelitian dan aplikasi di daerah panas telah banyak membuktikan, bahwa bahan pakan asal singkong mempunyai nilai biologis yang lebih baik dibandingkan dengan dedak padi kualitas rendah. Pada akhir-akhir Ini harga onggok meningkat sangat tajam dan telah melebihi harga dedak padi yang secara proksimat mempunyai kadar PK (pecah kulit) lebih tinggi. Pemanfaatan dapat mencapai 75% dalam konsentrat murah/ komersial.
  3. Tumpi Jagung. Tumpi jagung merupakan limbah industri
    tumpi jagung untuk pakan ternak

    tumpi jagung untuk pakan ternak

    perontokan jagung pipilan yang ketersediannya cukup kontinyu dan berlimpah bahkan terkadang menimbulkan masalah dalam pembuangan atau penyimpanannya terutama pada saat panen raya. Tumpi jagung tanpa perlakuan dapat menggantikan konsentrat komersial hingga 75%.

  4. Kedelai dan hasil ikutannya. Kedelai merupakan salah satu bahan pakan yang mempunyai nilai biologis tinggi. Penggunaan kedelai sebagai bahan pakan ternak ruminansia belum lazim digunakan di Indonesia karena harga mahal, persaingan dengan kebutuhan pangan dan ternak monogastrik. Hasil ikutan kedelai yang banyak digunakan sebagai ransum ternak ruminansia diantaranya adalah ampas tahu, ampas kecap dan kedelai afkir. Penggunaan bahan pakan asal kedelai dan ikutannya dapat digunakan semaksimal mungkin.
  5. Hijauan pakan potensial.
    hijaun daun kaliandra

    hijaun daun kaliandra

    Pakan sumber serat (hijauan) potensial sebaiknya terdiri atas rumput lapang dan limbah pertanian yang berharga murah dan dapat diberikan sebesar 1 – 10% dari bobot badan. Semakin rendah kualitas Pakan sumber serat , maka dianjurkan jumlah pemberian semakin menurun. Pengembangan sapi potong di daerah potensial hijauan pakan ternak yang berkualitas, maka dianjurkan jumlah pemberian semakin menurun. Pengembangan sapi potong di daerah potensial hijauan pakan ternak yang berkualitas, maka penggunaan konsentrat murah atau komersial dapat ditekan serendah mungkin; bahkan dapat ditiadakan. Penyediaan hijauan yang berkualitas, terutama pada musim kemarau terasa lebih sulit dibandingkan dengan pakan konsentrat yang mempunyai daya simpan lebih lama. Dengan demikian sering terjadi bahwa harga per kg hijauan (pada nilai gizi setara) lebih mahal dibandingkan dengan harga konsentrat; namun hal ini terkadang kurang disadari oleh peternak. Semakin banyak tersedia hijauan dengan kualitas sedang sampai baik, harga murah (< Rp 100,- /kg) maka jumlah pemberian hijauan dapat ditingkatkan dan konsentrat dapat dikurangi, bahkan ditiadakan. Limbah pertanian merupakan salah satu bahan produk sampingan dari suatu proses biologis sistem pertanian yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai pakan ternak. Jerami padi merupakan limbah pertanian yang paling potensial sebagai pakan ternak. Inovasi teknologi pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak antara lain; fermentasi dan amoniasi jerami padi.

Sumber : BPTP – Kalimantan Selatan

 

Lihat juga : membuat silase jerami ;

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. sofixxx berkata:

    bisa dicoba azolla utk pakan sapi..

    SUSAH MENCARI BIBIT AZOLLA DISEKITAR ANDA..
    hubungi : sofI yan azolla bandung
    sms – telp / what apps : 0896 3650 3911

    azollabandungblogspotcom

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *