Analisa Usaha Budidaya Melon

analisa usaha budidaya melon skala 1 hektar model konvensional tanpa teknologi organik MMC
analisa usaha budidaya melon skala 1 hektar model konvensional tanpa teknologi organik MMC

Perhitungan biaya produksi dan pendapatan menjadi pertimbangan penting dalam keberlanjutan agrobisnis melon. Risiko kegagalan dan permintaan pasar juga perlu diperhitungkan.

Namun, resiko yang menyebabkan kerugian besar adalah karena gagal panen akibat serangan hama dan penyakit. Penggunaan pestisida kimia selain menimbulkan efek jangka panjang bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya, juga lebih bersifat pengobatan. Padahal resiko kegagalan akibat hama dan penyakit ini bisa dicegah (tindakan preventif). Penggunaan agens hayati mampu memberikan fungsi pencegahan hama dan penyakit pada budidaya melon tersebut. Selain itu, penggunaan agens hayati membuat panen melon punya nilai plus karena dapat diberi label ‘zero pestisida’ atau ‘tanpa pestisida kimia’.

Berikut kami diatas tampilkan analisa usaha budidaya melon skala 1 hektar. Sebagai perbandingan kami tampilkan 2 macam analisis usaha, yakni ‘analisa usaha budidaya melon secara konvensional’ dan analisa usaha budidaya melon dengan teknologi organik MMC’;

Dengan teknologi organik MMC terjadi penurunan biaya sarana produksi sampai 20% dan peningkatan produksi serta keuntungan sampai 58%

analisa usaha budidaya melon skala 1 hektar dengan teknologi organik MMC terjadi peningkatan 60% dari budidaya melon model konvensional
analisa usaha budidaya melon skala 1 hektar dengan teknologi organik MMC terjadi peningkatan 60% dari budidaya melon model konvensional

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *