Pemanfaatan Mikoriza sebagai Pupuk Hayati dalam Pertanian

mikoriza dalam media zeolith

mikoriza dalam media zeolith

Mikoriza adalah sejenis jamur didalam tanah yang mempunyai hubungan simbiosis dengan tanaman. Hubungan simbiosis ini umumnya melalui perakaran tanaman. Tanaman membuat molekul organik seperti gula melalui fotosintesis dan memasok mereka ke jamur, dan persediaan jamur untuk air tanaman dan nutrisi mineral, seperti fosfor, diambil dari tanah. Mikoriza terletak di akar tanaman vaskular, tetapi asosiasi seperti mikoriza juga terjadi pada bryofita dan ada bukti asosiasi ini telah ada sejak Zaman Karbon dimana tanaman yang tidak memiliki akar membentuk asosiasi mikoriza arbuskular.

Asal Kata Mikoriza

Nama “mikoriza” adalah serapan dari istilah bahasa Inggris, mycorrhiza, yang juga bentukan dari dua kata bahasa Yunani Kuna: mýkēs, “jamur”,dan rhiza ‚”akar. Sebagian besar spesies tanaman membentuk asosiasi mikoriza, meskipun beberapa keluarga seperti Brassicaceae dan Chenopodiaceae tidak dapat melakukannya. Bentuk yang berbeda untuk asosiasi dirinci di bagian selanjutnya. Yang paling umum adalah tipe arbuskular yang ada pada 70% spesies tanaman, termasuk banyak tanaman pangan seperti gandum dan beras.

Jenis Mikoriza

Mikoriza biasanya dibagi menjadi ectomycorrhizas dan endomycorrhizas. Kedua jenis ini dibedakan oleh fakta bahwa hifa dari jamur ectomycorrhizal tidak menembus sel-sel individu di dalam akar, sedangkan hifa dari jamur endomycorrhizal menembus dinding sel dan invaginate membran sel. Endomycorrhiza termasuk mikoriza arbuskular, ericoid, dan anggrek, sedangkan mikoriza arbutoid dapat digolongkan sebagai ektoendomikoriza. Mikoriza monotropoid membentuk kategori khusus.

Endomikoriza

Jenis yang banyak dikembangkan untuk teknologi budidaya pertanian adalah mikoriza jenis Endomikoriza yaitu mikoriza yang hidup di dalam akar untuk perkembangbiakannya.
Endomikriza mempunyai ciri yaitu mengahasilan Vesikel dan atau Arbuskel sehinggga sering disebut Vesicular Arbuscular Micorrhiza (VAM). Vesikel adalah struktur berdinding tipis berbentuk bulat, lonjong, atau tidak teratur, yang mengandung senyawa lipid. Arbuskel adalah strukutr dalam akar yang berbentuk seperti pohon berasal dari cabang hifa intra radial setelah hifa cabang menembus didnding sel korteks, terbentuk antara dinding sel dan membran plasma.

Gambaran proses hubungan mutualisme antara mikoriza dengan tanaman

Gambaran hubungan mutualisme antara mikoriza dengan tanaman

Kegunaan Mikoriza :

Seperti dijelaskan di atas, tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza memiliki pertumbuhan dan hasil yang lebih baik. Hal ini mikoriza karena simbosis yang dihasilkan dari mikoriza mempunyai fungsi :
  1. Hifa mikoriza membantu akar untuk menjangkau nutrisi pada areal yang tidak terjangkau akar serabut.
  2. Hifa  cendawan mikoriza yang menjelajah keluar dari akar serabut jauh meampaui jarak yang dicapai akar hingga 200kali ipat.
  3. Membantu menyerap nutrisi yang sulit tersedia seperti Phospat.
  4. Melindungi tanaman dari pengaruh stres akibat serangan hama penyakit.
  5. Melindungi tanaman dari pengaruh stres akibat keracun logam berat.
  6. Tahan terhadap kekuranganair.
  7. Tahan terhadap penyakit akar.

Formulasi Agens Hayati Mikoriza 

Istilah lain pemanfaat mikoriza untuk membantu pertumbuhan tananaman ini adalah agens hayati. Untuk keperluan ini, mikoriza diisolasi dari habitat aslinya dan dikembangbiakkan di labolatorium atau di lingkungan tertentu. Biasanya mikoriza dapat diperbanyak dalam media zeolit dan tumbuhan tertentu. kemudian butiran-butiran zeolit ini dapat dipanen sebagai butiran-butiran yang sudah mengandung bibit mikoriza.

Contoh Penerapan Agens Hayati Mikoriza

Butiran yang mengandung mikoriza tadi dapat diaplikasikan di lahan atau tanaman lain, sebagai berikut;
  1. Tanaman Perkebunan, misal sawit, : ditaburan pada media pembibitan atau ditabur disekitar akar tanaman belum menghasilan             (TBM).
  2. Tanaman Hutan / Industri (Jati, Pinus, Sengon, Manii, Jabon dll) : ditaburkan pada media pembibitan atau saat tanam.
  3. Tanaman ladang, tebu, jagung dll : ditaburkan pada saat tanam.
  4. Kedelai, kacang tanah: di tabur saat tanam.
  5. Tanaman Karet : ditabur saat pembibitan atau sekitar tanaan belum menghasilkan.
Contoh takaran pemberian / dosis :
  • Sawit : Bibit 10 gr/ tanaman,           Sawit TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) : 20 gr /tanaman.
  • Untuk jarak tanam 8,5 m x 8,5 m berarti membutuhkan 20gr x 139 tanaman : 2,7 kg.
  • Tanaman Hutan : 3 – 5 kg per Ha.
  • Tanaman Pangan : 5 kg per Ha.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *