Bayam Duri

Bayam duri Amaranthus spinosus mempunyai nama lokal diantaranya; Podo maduri (Bugis), Bayem cucuk, Bayem eri, Bayem raja, Bayem roda, Bayem cikron (Jawa), Bayam keruai (Lampung). Tanaman ini menjadi tanaman pangan yang sangat populer yang dikenal karena khasiat obatnya di seluruh dunia. Diyakini sebagai tanaman pangan tertua yang telah dibudidayakan sejak 6700 SM. Kita lebih mengenalnya sebagai bayam berduri, atau bayam duri. Daunnya sesekali terlihat seperti bayam, dan tersedia dalam warna merah, hijau dan ungu dan emas. Bayam duri tumbuh liar di kebun-kebun, tepi jalan, tanah kosong dari dataran rendah hingga ketinggian 1.400 m dpl. Menyukai tempat agak terbuka, mendapat cukup sinar matahari, suhu udara antara 25-35 °C, tanah subur, lembap, tidak tergenang air dan pH tanah antara 6-7. Dalam teks Ayurvedic, penggunaan tanaman bayam duri disebutkan dengan sangat baik digunakan untuk pengobatan malaria.

Kandungan penting :

Seluruh bagian tanaman diketahui mengandung bahan aktif terapeutik. Amarantin, rutin, spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium nitrat, kalsium oksalat, garam fosfat, zat besi, serta vitamin.

Khasiat :

Mengobati patah tulang, luka, eksim, bisul dan luka bakar, peradangan mata, kejang pada anak-anak, penurun panas, diare dan disentri, sakit gigi dan tenggorokan, wasir, batuk, anemia, penangkal racun ular, diuretik.

Beberapa manfaat lainnya apabila dikonsumsi rutin, diantaranya;

  1. Turunkan berat badan secara alami
  2. Kontrol penyebab cacat lahir
  3. Tingkatkan asupan protein
  4. Tingkatkan kesehatan pencernaan
  5. Bantu hilangkan varises
  6. Tingkatkan kesehatan rambut
  7. Tingkatkan antioksidan
  8. Tingkatkan pertumbuhan tulang
  9. Tingkatkan kesehatan jantung
  10. Tingkatkan penglihatan

 

Ramuan tradisional :

  • Patah tulang ; biji bayam duri secukupnya dan cuci bersih, Haluskan biji bayam duri, kemudian tempelkan pada bagian tubuh yang patah dan Balut menggunakan perban.
  • Bisul dan luka ; 60-120 g tanaman bayam duri segar, Rebus bahan dalam 2-3 gelas air hingga air rebusan menyusut menjadi setengahnya, Setelah hangat, gunakan air rebusan untuk membersihkan bisul atau bagian tubuh yang terluka.

Gambar :

Sumber : disarikan dari berbagai sumber

Mungkin Anda juga menyukai