Orok-orok
Selain sebagai tanaman penutup tanah, tanaman pupuk hijau, serta tanaman sela (pohon karet dan kelapa) bunga orok orok juga dimakan sebagai sayuran di Kamboja, dimana bijinya dipanggang dan digiling untuk digunakan sebagai sejenis minuman kopi. Akarnya terkadang dikunyah dengan buah pinang di Vietnam. Dalam pengobatan tradisional, tanaman ini digunakan untuk mengobati masalah kencing dan demam, tapal akarnya dioleskan pada pembengkakan persendian, dan ekstrak daunnya diminum untuk mengusir cacingan.
Morfologi
- Akar tunggang, putih kekuningan.
- Batang kokoh berbulu dan memiliki alur membujur.
- Daun majemuk, tangkai daun sepanjang 2-8,5 cm, helai daun 3-13 x 2–5 cm dan berbentuk bulat panjang bulat telur.
- Bunga majemuk, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning, sering kali terdapat urat cokelat kemerahan dan tumbuh di atas tumbuhan sepanjang 15-40 cm, masingmasing dengan 20-30 bunga.
- Buah polong, berukuran 3-5 x 0,6-0,8 cm, berbiji 30-40 berbentuk hati, 3 x 2 mm, mengkilat, berbintik-bintik oker dan abu-abu tua kehijauan atau cokelat.
- Biji bentuk ginjal, pipih, berukuran 0,5-1 mm dan dalam satu polong berisi puluhan butir biji yang berwarna hitam.
Biji orok-orok mempunyai rasa pahit seperti kopi, warnanya coklat kehitaman. Biki memiliki efek sebagai antiulserogenik dan antiinflamasi (Ashok et al., 2006). Hepatoprotektif (Rahila et al., 2014), antifertilitas (Vijaykumar et al., 2003). antibakterial (Hemendra dan Sushil, 2010), antiobesitas dan hipoglikemik (Rajesh et al., 2014).
Kandungan Bahan Kimia
Kandungan yang terdapat pada orok-orok yaitu; Saponin, flavonoida, polifenol yang terdapat pada daun. Sedagngkan alkaloid, steroid, glikosida, flavon, fenol dan tanin terdapat pada biji.
Khasiat
Mengatasi masalah saluran kencing, mengobati luka memar, kanker, obat cacing, obat demam, mengurangi nyeri dan bengkak persendian.
Gambar :
Sumber : Kitab Tanaman Obat Nusantara



























Masukan Terbaru