Agrokompleks Kita

Beberapa Cara Pengendalian Hama Tikus ala Petani Lokal

Relief Karmawibhangga di Candi Borobudur di tengah menggambarkan seorang laki-laki sedang membakar sesuatu untuk menghalau hama tikus

Hama tikus salah satu hama yang paling populer di kalangan petani. Bahkan hama ini sudah ada kemunculannya jauh sebelum era modern sekarang ini. Meskipun demikian kemunculan tikus erat kaitannya dengan perubahan ekologis skala luas.

Berikut ini beberapa cara petani lokal dalam mengupayakan pengendalian hama tikus :

1.Daun Pandanarum

Daun pandanarum dipotong tipis-tipis, disebarkan di sekitar lubang aktif atau di tempat yang sering dilalui tikus.

2. Ular buatan/rintangan tikus

3. Pembakaran Karet ban

4. Jengkol

5. Buah Bintaro

Buah bintaro mempunyai racun yang dengan dosis tertentu dapat meracuni tikus. Racun dari buah bintaro ini dapat ditaruh pada umpan. Namun apabila sulit penggunaan buah bintaro sebagai pengusir tikus dapat diterapkan seperti pada metode 4 (Dengan jengkol)

6. Singkong, Air kelapa

Singkong direbus dengan air kelapa sampai matang, digunakan sebagai umpan dengan cara ditaruh dekat lubang aktif.

7. Kotoran (Inthil :Jawa) Kambing

Sebarkan secara merata pada sela-sela tanaman padi ketika dijumpai gejala serangan tikus. Selain untuk mengusir tikus, khasiat kotoran kambing ini juga bagus sebagai pupuk kandang.

8. Sekam

Sebarkan secara merata sekam kering pada areal lahan tanaman padi setelah tanam.

9. Musuh alami

Pengendalian tikus dengan memelihara musuh alami saat ini juga mulai populer digalakkan. Salah satu caranya dengan melepas ular sawah dan pembuatan rumah bagi burung hantu (Tyto alba).

10. Pengendalian terorganisir

Keberhasilan pengendalian tikus ditentukan oleh kegiatan :

Exit mobile version