Agrokompleks Kita

Daun encok (Plumbago zeylanica)

Daun encok (Plumbago zeylanica ) merupakan tanaman yang ditengarai berasal dari Srilangka, kemudian menyebar ke seluruh kawasan tropis, termasuk Indonesia dan Kepulauan Pasifik. Daun encok tumbuh liar di ladang, di tepi saluran air / ditanam di pekarangan sebagai pagar hidup dan tempat-tempat lainnya sampai setinggi kurang lebih 800 meter di atas permukaan laut. Bentuk daunnya mirip seperti daun tapak dara, tetapi pada kelopak bunganya terdapat bulu-bulu.

Daun encok memiliki banyak nama lokal diantaranya; Nama sebutan lain untuk tanaman ini adalah, Bama (Bali), Ki encok (Sunda), Godong encok (Jawa), Kareka (Madura), Oporio (Timor).

Daun encok memiliki ciri-ciri :

Kandungan penting :

Sifat kimiawi dan efek farmakologis : daun encok bersifat pahit, tonik, dan beracun. Kandungan kimia : daun mengandung plumbagin, 3-3-biplumbagin, 3-chloroplum-bagin, chitranone (3-6-biplumbagin), dan droserone (2-hydroxy plum-bagin). Zat berkhasiatnya yang bernama plumbagin sangat beracun dan pada pemakaian lokal dapat menyebabkan kerusakan kulit berupa lepuh seperti luka bakar.

Khasiat dan Cara Penggunaan :

Obat sakit kepala, rematik, mengatasi kurap, obat pelancar buang air kecil, antijamur dan antimikroba, meningkatkan nafsu makan, membantu pencernaan, gigitan ular, bisul, kusta, dan wasir.

Cara pertama ; Siapkan segenggam daun segar, dicuci lalu ditumbuk halus. Tambahkan air hangat seperlunya sampai adonan seperti bubur. Gunakan untuk melumas dan menggosok bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2 kali sehari.

Cara kedua ; Cuci daun encok segar 15 g sampai bersih lalu tambahkan 1 sdm kapur sirih. Tumbuk sampai halus. Balurkan pada bagian tubuh yang diserang reumatik. Lakukan 2 kali sehari.

Siapkan daun encok secukupnya, lalu dihancurkan. Tambahkan sedikit minyak kelapa sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan di pelipis dan bagian kepala yang sakit sebagai tapal. Cukup 30 menit supaya tidak terjadi lepuh.

Ambil daun encok secukupnya, tambahkan adas pulosari lalu giling halus. Gosokkan ramuan tersebut di perut bagian bawah, tepat di posisi kandung kencing. Cukup 30 menit agar tidak terjadi lepuh.

Siapkan akar daun encok, biji Livistona chinensis, Hedyotis diffusa (rumput lidah ular) dan Verbena officinalis, masing-masing 30 gram, dan Spica prunellae (tumbuhan Prunella vulgaris L.) 15 gram. Akar daun encok direbus terlebih dahulu selama 4 jam dengan air bersih secukupnya.Tambahkan air bila air rebusannya berkurang. Setelah 4 jam, baru bahan obat lainnya dimasukkan. Didihkan kembali selama 1/2 jam. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian.

Ambil akar daun encok, lalu dicuci dan tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit susu dan air sambil diaduk merata sampai menjadi adonan seperti pasta. Oleskan ke bagian tubuh yang sakit.

Pengawetan :

Gambar ;

Sumber : Kitab Tanaman Obat Nusantara

 

 

Exit mobile version