Budidaya Stroberry (Fragaria chiloensis/Vesca L) – Bag I – Kesesuaian iklim & Media tanam
Strawberry merupakan tanaman buah berbentuk herba yang bisa diperbanyak secara vegetatif dengan anakan dan sulur maupun secara generatif dengan biji.
Petani di Cianjur Jawa Barat menanam varitas Hokowaze asal Jepang yang cepat berbuah. Sedangkan Petani Lembang, Bandung menanam stroberi varitas lokal Benggala dan Nenas yang cocok untuk membuat makanan olahan dari stroberry yaitu jam. Varietas lain yang biasa ditanam yaitu : Pajero, Osogrande, Selva.
Buah stroberry dimanfaatkan sebagai buah segar untuk langsung dimakan atau diminum berbentuk juice. Selain sebagai buah segar juga bisa diolah menjadi berbagai macam produk yaitu sirup atau jam.
Dari negara asalnya spesies Strawberry Fragaria chiloensis L menyebar ke berbagai negara Eropa, Amerika, dan Asia. Sedangkan spesies Fragaria vesca L. lebih menyebar luas keberbagai belahan bumi termasuk Indonesia
Media Tanam
Untuk penanaman strawberry di kebun tanah yang dibutuhkan adalah tanah liat berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan organik, dengan drainase baik.
Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal utk budidaya strawberry di kebun adalah 5,4 – 7,0 sedangkan untuk budidaya di pot adalah 6,5 – 7,0.
Jika ditanam dikebun maka kedalaman air tanah yang disyaratkan adalah 50 – 100 cm dari permukaan tanah. Jika ditanam di dalam pot, media harus memiliki sifat porus, mudah merembeskan air dan unsur hara selalu tersedia.
Kesesuaikan Iklim
Tanaman strawberry dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 600 – 700 mm / tahun.
Lamanya penyinaran cahaya matahari yg dibutuhkan dalam pertumbuhan adalah 8–10 jam setiap harinya.
Strawbery adalah tanaman subtropis yg dapat beradaptasi dgn baik di dataran tinggi tropis yg memiliki temperatur 17–20 derajat C.
Kelembaban udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi antara 80–90 %.
Ketinggian Tempat.
Ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman strawberry yaitu 900 – 1500 m dpl.
Masukan Terbaru