Modul Budidaya Durian (Durio Zibethinus Murr)
Salah satu komoditas unggulan perkebunan kita adalah dengan adanya berbagai macam buah-buahan yang beberapa tidak terdapat didapatkan di negara lain. Salah satunya yakni durian yang pada awalnya merupakan kekayaan asli hutan Tropis Indonesia. Bila dikembangkan secara intensif dapat menjadi penghasilan yang cukup menggiurkan.
(lebih…)
Gejala layu Fusarium Pada Ketimun/Mentimun
Gejala layu fusarium pada Ketimun ini dimulai dengan gejala awal tulang-tulang daun memucat dan diikuti tangkai merunduk. Pada akhirnya tanaman layu secara keseluruhan dan mati.
Jika pangkal batang atau dikelupas dengan kuku atau pisau akan terlihat suatu cincin coklat dari berkas pembuluh.Jamur berada di dalam pembuluh kayu dan menyebabkan berkas pembuluh terdapat nekrotik berwarna coklat. (lebih…)
Gejala Layu Mendadak Pada Tanaman Melon
Gejala layu mendadak pada Melon ini dimulai dengan gejala awal tulang-tulang daun memucat dan diikuti tangkai merunduk. Pada akhirnya tanaman layu secara keseluruhan dan mati.
Jika pangkal batang atau dikelupas dengan kuku atau pisau akan terlihat suatu cincin coklat dari berkas pembuluh.Jamur berada di dalam pembuluh kayu dan menyebabkan berkas pembuluh terdapat nekrotik berwarna coklat. (lebih…)
Gejala Layu Mendadak Pada Semangka
Gejala layu mendadak pada semangka ini dimulai dengan gejala awal tulang-tulang daun memucat dan diikuti tangkai merunduk. Pada akhirnya tanaman layu secara keseluruhan dan mati.
Jika pangkal batang atau dikelupas dengan kuku atau pisau akan terlihat suatu cincin coklat dari berkas pembuluh.Jamur berada di dalam pembuluh kayu dan menyebabkan berkas pembuluh terdapat nekrotik berwarna coklat. (lebih…)
Gejala Pertumbuhan Kerdil Karena Akar Pekuk Pada Sawi / Caisim
Gejala pertumbuhan kerdil pada tanaman sawi dimungkinkan karena serangan jamur Plasmodiophora brassicae. Gejala paling khas adalah apabila perakaran tanaman sawi dicabut akan nampak perakaran yang mengalami pembengkakan. Istilah lain serangan penyakit ini adalah akar pekuk / akar gada.
Gejala Serangan :
- Gejala serangan P. brassicae tampak jelas pada keadaan cuaca panas atau siang hari yang terik. Daun berwarna hijau-biru dan layu seperti kekurangan air, pada malam hari atau pagi hari akan segar kembali. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat hingga kerdil. Kalau tanaman dicabut, akarnya tampak membengkak seperti berumbi.
- P. brassicae menginfeksi tanaman sawi sejak awal tanam (0 – 49 hst). Infeksi patogen akan meningkat pada kondisi tanah yang masam. Penelitian di rumah kaca gejala bengkak pada akar sudah terlihat 10 hari setelah inokulasi.
- Akar akar yang terinfeksi jamur akan bereaksi dengan pembelahan dan pembesaran sel membentuk bintil-bintil akar.
- Bintil-bintil akar bersatu menjadi pembengkakkan memanjang yang mirip dengan gada.
- Rusaknya susunan jaringan akar menyebabkan rusaknya jaringan pengangkutan sehingga pengangkuan air dan hara tanah terganggu.
- Tanaman tampak merana, daun daun berwarna hijau kelabu, cepat menjadi layu.
- Dalam lingkungan basah, akar akan diserang jasad sekunder sehingga membusuk.
Plasmodiophora Brassicae termasuk jamur tingkat rendah dari kelas Plasmodiophoramycetes. Fase aseksual kelas ini ialah Plasmodium yang berkembang di dalam sel-sel inangnya. Bentuk site umumnya bulat atau agak lonjong berukuran (1,6 x 4,3) – (4,6 x 6,0) mikron, berduri atau berambut pendek. Site-sitenya terlepas antara satu dengan lainnya. Sporangium berdiameter 6,0 – 6,5 mikron. Zoospora berdiameter 1,9 – 3,1 mikron dan mempunyai 2 flagela. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan jamur penyebab penyakit akar gada ini antara lain kelembaban tanah, suhu, intensitas cahaya, dan kemasaman tanah.
Kelembaban tanah yang tinggi sangat cocok untuk perkecambahan spora istirahat kemudian menginfeksi inangnya. Keadaan tanah yang kering menyebabkan patogen membentuk spora istirahat (dorman). Spora yang istirahat (dorman) tersebut dapat bertahan dalam tanah lebih dari 10 tahun. (lebih…)
Gejala Pertumbuhan Kerdil Karena Akar Gada Pada Sawi / Caisim
Gejala pertumbuhan kerdil pada tanaman sawi dimungkinkan karena serangan jamur Plasmodiophora brassicae. Gejala paling khas adalah apabila perakaran tanaman sawi dicabut akan nampak perakaran yang mengalami pembengkakan. Istilah lain serangan penyakit ini adalah akar gada atau akar pekuk.
Gejala Serangan :
- Gejala serangan P. brassicae tampak jelas pada keadaan cuaca panas atau siang hari yang terik. Daun berwarna hijau-biru dan layu seperti kekurangan air, pada malam hari atau pagi hari akan segar kembali. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat hingga kerdil. Kalau tanaman dicabut, akarnya tampak membengkak seperti berumbi.
- P. brassicae menginfeksi tanaman sawi sejak awal tanam (0 – 49 hst). Infeksi patogen akan meningkat pada kondisi tanah yang masam. Penelitian di rumah kaca gejala bengkak pada akar sudah terlihat 10 hari setelah inokulasi.
- Akar akar yang terinfeksi jamur akan bereaksi dengan pembelahan dan pembesaran sel membentuk bintil-bintil akar.
- Bintil-bintil akar bersatu menjadi pembengkakkan memanjang yang mirip dengan gada.
- Rusaknya susunan jaringan akar menyebabkan rusaknya jaringan pengangkutan sehingga pengangkuan air dan hara tanah terganggu.
- Tanaman tampak merana, daun daun berwarna hijau kelabu, cepat menjadi layu.
- Dalam lingkungan basah, akar akan diserang jasad sekunder sehingga membusuk.
Plasmodiophora Brassicae termasuk jamur tingkat rendah dari kelas Plasmodiophoramycetes. Fase aseksual kelas ini ialah Plasmodium yang berkembang di dalam sel-sel inangnya. Bentuk site umumnya bulat atau agak lonjong berukuran (1,6 x 4,3) – (4,6 x 6,0) mikron, berduri atau berambut pendek. Site-sitenya terlepas antara satu dengan lainnya. Sporangium berdiameter 6,0 – 6,5 mikron. Zoospora berdiameter 1,9 – 3,1 mikron dan mempunyai 2 flagela. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan jamur penyebab penyakit akar gada ini antara lain kelembaban tanah, suhu, intensitas cahaya, dan kemasaman tanah.
Kelembaban tanah yang tinggi sangat cocok untuk perkecambahan spora istirahat kemudian menginfeksi inangnya. Keadaan tanah yang kering menyebabkan patogen membentuk spora istirahat (dorman). Spora yang istirahat (dorman) tersebut dapat bertahan dalam tanah lebih dari 10 tahun. (lebih…)
Gejala Akar Pekuk pada Tanaman Sawi / Caisim
Gejala akar pekuk atau istilah lain akar gada pada tanaman sawi merupakan penyakit dengan gejala serangan pada perakaran tanaman sawi. Seperti istilahnya, pada perakaran tanaman sawi akan mengalami pembengkakan akibat serangan jamur Plasmodiophora brassicae.
Gejala Serangan :
- Gejala serangan P. brassicae tampak jelas pada keadaan cuaca panas atau siang hari yang terik. Daun berwarna hijau-biru dan layu seperti kekurangan air, pada malam hari atau pagi hari akan segar kembali. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat hingga kerdil. Kalau tanaman dicabut, akarnya tampak membengkak seperti berumbi.
- P. brassicae menginfeksi tanaman sawi sejak awal tanam (0 – 49 hst). Infeksi patogen akan meningkat pada kondisi tanah yang masam. Penelitian di rumah kaca gejala bengkak pada akar sudah terlihat 10 hari setelah inokulasi.
- Akar akar yang terinfeksi jamur akan bereaksi dengan pembelahan dan pembesaran sel membentuk bintil-bintil akar.
- Bintil-bintil akar bersatu menjadi pembengkakkan memanjang yang mirip dengan gada.
- Rusaknya susunan jaringan akar menyebabkan rusaknya jaringan pengangkutan sehingga pengangkuan air dan hara tanah terganggu.
- Tanaman tampak merana, daun daun berwarna hijau kelabu, cepat menjadi layu.
- Dalam lingkungan basah, akar akan diserang jasad sekunder sehingga membusuk.
Plasmodiophora Brassicae termasuk jamur tingkat rendah dari kelas Plasmodiophoramycetes. Fase aseksual kelas ini ialah Plasmodium yang berkembang di dalam sel-sel inangnya. Bentuk site umumnya bulat atau agak lonjong berukuran (1,6 x 4,3) – (4,6 x 6,0) mikron, berduri atau berambut pendek. Site-sitenya terlepas antara satu dengan lainnya. Sporangium berdiameter 6,0 – 6,5 mikron. Zoospora berdiameter 1,9 – 3,1 mikron dan mempunyai 2 flagela. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan jamur penyebab penyakit akar gada ini antara lain kelembaban tanah, suhu, intensitas cahaya, dan kemasaman tanah.
Kelembaban tanah yang tinggi sangat cocok untuk perkecambahan spora istirahat kemudian menginfeksi inangnya. Keadaan tanah yang kering menyebabkan patogen membentuk spora istirahat (dorman). Spora yang istirahat (dorman) tersebut dapat bertahan dalam tanah lebih dari 10 tahun. (lebih…)
Gejala Akar Gada pada Tanaman Sawi / Caisim
Gejala akar gada pada tanaman sawi merupakan penyakit dengan gejala serangan pada perakaran tanaman sawi. Seperti istilahnya pada perakaran tanaman sawi akan mengalami pembengkakan akibat serangan jamur Plasmodiophora brassicae.
Gejala Serangan :
- Gejala serangan P. brassicae tampak jelas pada keadaan cuaca panas atau siang hari yang terik. Daun berwarna hijau-biru dan layu seperti kekurangan air, pada malam hari atau pagi hari akan segar kembali. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat hingga kerdil. Kalau tanaman dicabut, akarnya tampak membengkak seperti berumbi.
- P. brassicae menginfeksi tanaman sawi sejak awal tanam (0 – 49 hst). Infeksi patogen akan meningkat pada kondisi tanah yang masam. Penelitian di rumah kaca gejala bengkak pada akar sudah terlihat 10 hari setelah inokulasi.
- Akar akar yang terinfeksi jamur akan bereaksi dengan pembelahan dan pembesaran sel membentuk bintil-bintil akar.
- Bintil-bintil akar bersatu menjadi pembengkakkan memanjang yang mirip dengan gada.
- Rusaknya susunan jaringan akar menyebabkan rusaknya jaringan pengangkutan sehingga pengangkuan air dan hara tanah terganggu.
- Tanaman tampak merana, daun daun berwarna hijau kelabu, cepat menjadi layu.
- Dalam lingkungan basah, akar akan diserang jasad sekunder sehingga membusuk.
Plasmodiophora Brassicae termasuk jamur tingkat rendah dari kelas Plasmodiophoramycetes. Fase aseksual kelas ini ialah Plasmodium yang berkembang di dalam sel-sel inangnya. Bentuk site umumnya bulat atau agak lonjong berukuran (1,6 x 4,3) – (4,6 x 6,0) mikron, berduri atau berambut pendek. Site-sitenya terlepas antara satu dengan lainnya. Sporangium berdiameter 6,0 – 6,5 mikron. Zoospora berdiameter 1,9 – 3,1 mikron dan mempunyai 2 flagela. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan jamur penyebab penyakit akar gada ini antara lain kelembaban tanah, suhu, intensitas cahaya, dan kemasaman tanah.
Kelembaban tanah yang tinggi sangat cocok untuk perkecambahan spora istirahat kemudian menginfeksi inangnya. Keadaan tanah yang kering menyebabkan patogen membentuk spora istirahat (dorman). Spora yang istirahat (dorman) tersebut dapat bertahan dalam tanah lebih dari 10 tahun. (lebih…)
Modul Budidaya Bebek / Itik Potong dan Petelur ( Anas platyrhyncos domesticus )
Budidaya bebek atau itik mempunyai dua keuntungan ganda, selain untuk produksi telurnya, daging bebek saat ini sangat diminati sebagai mana halnya daging ayam potong.
Modul Budidaya Strowbery (Fragaria vesca L)
Strowbery meskipun bukan tanaman asli Indonesia, tetapi dapat tumbuh secara baik. Buah yang berbentuk ini sangat diminati baik itu untuk dikonsumsi secara langsung maupun produk olahan. Bahkan budidaya strowbery, terutama yang dibudidaya secara organik (lebih…)
Kliping : Padi Ratun R5, Sekali Tanam Lima Kali Panen
Sawah seluas 12 hektar di kawasan Puspa Agro, Jemundo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mendadak ramai. Panen Padi Ratun R5, yang ditemukan dan dikembangkan oleh Koos Kuntjahjo dan Aswin, bekerja sama dengan PT. Jatim Graha Utama selaku BUMD pengelola Puspa Agro, penyebabnya.
Padi Ratun R5 disebut jenis unggul. Alasannya, memberikan solusi kebutuhan beras, serta mengurangi subsidi pupuk yang selama ini menjadi beban pemerintah daerah di sektor pertanian. (lebih…)
Gejala Ngoser pada Bawang Putih
Gejala umum dari serangan penyakit ngoser / ngoler ini terlihat tenaman menguning (seperti menua sebelum waktunya). Ujung daun tanaman yang terinfeksi berubah menjadi kuning kemudian coklat saat gejalanya mengarah ke bawah menuju umbi. Kadang-kadang perubahan warna kemerahan dapat muncul pada selubung umbi tanaman bawang putih yang sangat terinfeksi di awal musim. Selama kondisi yang sangat panas dan kering tanaman yang terinfeksi layu dan umbi tampak berair dan coklat. Seringkali akar membusuk dari bagian bawah . Tanaman yang terinfeksi parah mudah dikeluarkan dari tanah ketika ditarik, meninggalkan pelat basal dan akar busuk. Kadang-kadang dapat muncul jamur putih pada umbi dan seringkali massa spora berwarna oranye muncul di bagian bawah umbi yang membusuk . Umbi yang tampaknya bebas dari gejala saat panen tetapi terinfeksi dapat membusuk dalam penyimpanan, namun, tidak ada bukti bahwa penyakit ini menyebar dari umbi satu ke umbi yang lainnya selama penyimpanan. (lebih…)
Gejala serangan ulat grayak pada bawang putih
Bagian tanaman yang terserang terutama daunnya, baik daun pada tanaman yang masih muda ataupun yang sudah tua. Setelah menetas dari telur, ulat muda segera melubangi bagian ujung daun lalu masuk ke dalam daun bawang, akibatnya ujung daun nampak berlubang/ terpotong. Ulat akan menggerek permukaan bagian dalam daun, sedang epidermis luar ditinggalkannya. Akibat serangan tersebut daun bawang terlihat menerawang tembus cahaya atau terlihat bercak-bercak putih, akhirnya daun menjadi terkulai.
Memanfaatkan Cendawan Patogen Beuveria Bassiana untuk Pengendalian Hama
Pengendalian hama dengan memanfaatkan patogen mempunyai harapan besar dimasa mendatang untuk menggantikan insektisida (kimia) karena tidak mempunyai dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan. Cendawan patogen ini yang dimaksud merupakan cendawan/jamur yang merupakan penyebab penyakit (entomopatogenik) terhadap hama tertentu. Cara ini merupakan salah satu pengendalian yang di memberi peluang yang cukup baik terhadap pertanian berkelanjutan. Cendawan entomopatogen ini salah satunya Beauveria bassiana. (lebih…)
Gejala layu Mendadak Pada Ketimun/Mentimun
Gejala layu mendadak pada Ketimun ini dimulai dengan gejala awal tulang-tulang daun memucat dan diikuti tangkai merunduk. Pada akhirnya tanaman layu secara keseluruhan dan mati.
Jika pangkal batang atau dikelupas dengan kuku atau pisau akan terlihat suatu cincin coklat dari berkas pembuluh.Jamur berada di dalam pembuluh kayu dan menyebabkan berkas pembuluh terdapat nekrotik berwarna coklat. (lebih…)
Gejala serangan ulat spodoptera exigua pada bawang putih
Bagian tanaman yang terserang terutama daunnya, baik daun pada tanaman yang masih muda ataupun yang sudah tua. Setelah menetas dari telur, ulat muda segera melubangi bagian ujung daun lalu masuk ke dalam daun bawang, akibatnya ujung daun nampak berlubang/ terpotong. Ulat akan menggerek permukaan bagian dalam daun, sedang epidermis luar ditinggalkannya. Akibat serangan tersebut daun bawang terlihat menerawang tembus cahaya atau terlihat bercak-bercak putih, akhirnya daun menjadi terkulai.
Masukan Terbaru