Pedoman Budidaya Tomat

budidaya tomat hasil meningkat dengan pupuk organik MMC

Agritech, pupuk organik Cair dari MMC yang diterapkan pada tanaman tomat

Tomat (Solanum licopersicum) cocok ditanam pada tanah liat dengan sedikit berpasir. Tanah yang banyak mengandung bahan organik. Sebaiknya aerasi tanah baik atau gembur. Kondisi tanah normal dengan pH tanah 5 – 6 (Tanah di Jawa pada umumnya). Sedangkan untuk kondisi tanah yang cenderung asam, seperti misalnya di Kalimantan, bisa ditambahkan kapur dolomit untuk menetralkan pH tanah.

Tomat cocok ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi (10 m dpl – 1500 m dpl) sesuai varietas yang cocok.

Memilih jenis tomat untuk dikembangkan

Tanaman tomat yang sering dibudidayakan yaitu :

Memulai persemaian tomat

Untuk memulai persemaian tomat, berikut langkah-langkahnya agar panen bisa maksimal;

budidaya tomat hasil meningkat dengan pupuk organik MMC

Tomat dengan buah lebat dan sehat

  1. Media untuk pembibitan menggunakan pupuk kandang yang sudah jadi atau kompos jadi, 25 kg dicampur dengan 100 gr SUPER GLIO. Media untuk pembibitan adalah campuran antara tanah dengan  kompos yang telah pakai SUPER GLIO dengan perandingan1 : 1.
  2. Benih tomat direndam dengan BIO SPF 10 gr (setengah sendok makan) dilarutkan dalam 200 cc atau 1 gelas selama 3 jam.
  3. Benih tomat diperam selama 12 jam.
  4. Setelah muncul kecambah bibit ditanam di atas kantong bibit yang berisi tanah dicampur kompos dengan perbandingan1 : 1.2
  5. Kebutuhan benih untuk 1.000 m adalah 30 – 40 gr.

Pengolahan tanah pada lahan model bedengan

  1. Lahan dicangkul sedalam 40 cm.
  2. Dibuat bedengan dengan lebar 120 cm – 140 cm.
  3. Antar bedeng dibuat saluran drainase dengan lebar 30 – 40 cm.
  4. Jarak tanam antar baris 70 – 80 cm sedang jarak tanam antar tanaman 50 – 60 cm.
  5. Tiap lobang tanam ditaburi pupuk kandang 500 – 1000 gr (dosis 20 ton / Ha).
  6. Siram bedengan dengan MOSA GOLD.  Caranya, MOSA GOLD : 1 botol dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50 lt air tambahkan 200 cc larutan induk. Bisa juga dengan cara 1 gembor ( sekitar10 liter ) diberi 1 sendok makan peres MOSA GOLD dan siramkan ke bedengan 5-10 m.

    budidaya tomat hasil meningkat dengan pupuk organik MMC

    Produk MMC Agritech, Hortech dan Mosa Gold yang diaplikasikan pada tanaman tomat

Memulai penanaman bibit tomat 

Bibit tomat yang berumur 1 bulan (kurang lebih berdaun 4) siap ditanam di lahan. Setiap lubang ditanami 1 batang tanaman yang sehat, kuat, dan subur. Untuk menjaga sengatan matahari dan pukulan air hujan bibit yang sudah ditanam ditutup dengan pelepah pisang

Pemupukan yang lengkap baik mikro maupun makro

Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali pada pangkal batang / tiap lubang tanam.Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : MOSA GOLD = (250 : 250 : 250: 10 gr ) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan. Diberikan umur 1 – 4 minggu dosis 250 cc / lubang. Sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : MOSA GOLD = (750 : 1000 : 300) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc / lubang.2Kebutuhan total pupuk makro 1000 m

kebutuhan pupuk makro untuk tomat lahan 1000m

kebutuhan pupuk makro untuk tomat lahan 1000m

Penyemprotan AGRITECH ke tanaman dengan dosis 3 tutup / tangki dan HORTECH dosis 1-2 tutup/tangki pada umur 10, 20 HST kemudian pada umur 30, 40 dan 50 HST AGRITECH dosis 5 tutup / tangki dan HORTECH dosis 1-2 tutup / tangki.

Pemeliharaan tanaman tomat

  1. Umur 1,5 bulan cabang samping dipangkas, disisakan 1 – 2 cabang pada tiap tanaman. Tunas yang tumbuh pada ketiak dan berbunga sedikit dibuang.
  2. Tanaman tomat perlu dibersihkan dari gulma, dijaga ketersediaan air, pemasangan ajir bambu, dan mengikat tanaman dengan ajir agar tidak mudah roboh.
  3. Hama yang menyerang tanaman tomat yaitu ulat penggerek buah (Heliothis sp.) dan Ulat tanah ( Agrotis sp.). Pengamatan rutin terhadap hama perlu dilakukan, untuk pengendalian yang paling aman adalah pemusnahan secara mekanis (yakni dengan cara diambili) saat ulat masih berada pada stadium awal.
  4. Hama lain yaitu nematode Meloidogyne sp. Hama ini biasanya muncul pada tanah – tanah yang terlalu masam (pH 4 – 5). Nematoda Meloidogyne sp menyebabkan perakaran tomat berbintil, tanaman lemah, dan produksi menurun.
  5. Jamur Fusarium oxysporum dapat menyebabkan penyakit layu atau lanas. Serangan penyakit ini terjadi pada akar sehingga sulit dibrantas. Penyakit dapat menyebar melalui tanah, air, dan bibit. Pengendalian penyakit ini dengan SUPER GLIO / MOSA GLIO diaplikasikan saat pembibitan dan saat penanaman. Pupuk kandang yang sudah jadi atau kompos jadi sebanyak 25 -50 kg dicampur dengan 100 gr SUPER GLIO/ MOSA GLIO. Saat pencampuran ditambahkan air secukupnya sehingga bila dikepal tidak menetes air. Campuran didiamkan selama 1 minggu di tempat yang teduh.
  6. Jamur Rhizoctonia sp. dan Pythium sp. Dapat menimbulkan penyakit dumping off. Penyakit ini sering mengancam tanaman di persemaian. Pengendalian dengan SUPER GLIO/MOSA GLIO dengan cara yang sama seperti di atas.
  7. Jamur Phytophthora infestans dapat menyebabkan penyakit daun atau penyakit cacar. Daun dan buah dari tanaman yang terserang penyakit ini bernoda hitam seperti cacar, tidak teratur, dan akhirnya menjadi kering atau busuk. Penyakit ini dikendalikan dengan SUPER GLIO/MOSA GLIO dengan cara yang sama seperti di atas.
  8. Bakteri Pseudomonas solanacearum dapat mengakibatkan tanaman menjadi layu, yang disebut layu bakteri. Bila tanaman yang terserang penyakit layu bakteri, bila dipotong di pangkal batang kemudian dimasukkan kedalam air jernih maka akan keluar eksudat cairan yang berwarna keruh. Pengendalian dilakukan sejak benih yaitu benih direndam dengan BIO SPF sebanyak 10 gr (setengah sendok makan) dilarutkan dengan air 1 liter. Benih direndam selama 3 jam.

Panen yang menggembirakan

Melihat tanaman tomat yang sudah berbuah lebat dan besar-besar karena pupuk organik MMC, tentu sangat melegakan. Untuk lebih menjaga kualitas panen, berikut langkah-langkah yang umum dilakukan;

budidaya tomat hasil meningkat dengan pupuk organik MMC

Panen tomat yang menggunakan pupuk organik MMC, Agitech, Hortech dan Mosa Gold

  1. Buah tomat bsa dipetik setelah tanaman berumur 60 HST.
  2. Pemanenan dilakukan saat buah mulai memerah. Bila buah terlalu masak atau tua maka buah mudah rusak selama pengangkutan atau selama di pasar.
  3. Pemetikan buah yang sudah mulai masak dilakukan setiap 3 – 4 hari.
  4. Bila buah dipackaging maka perlu dilakukan penghilangan tangkai buah karena bisa melukai buah lainnya.
  5. Bila pasar menghendaki sortasi, maka buah disortir / dipilah berdasarkan ukuran buah, selanjutnya dipackaging.

    Panen tomat yang siap dikirim ke pasaran

    Panen tomat yang siap dikirim ke pasaran yang dikemas dalam kardus

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *