Budidaya Seledri, Bag IV – Panene dan Penanganan Pasca Panen Seledri
Panen seledri
Panen Seledri dilakukan saat tanaman berumur 2,5 bulan sejak pindah tanam.
Ciri ciri tanaman yang siap panen yaitu daun seledri telah beranak – pinak dan menghasilkan tangkai daun cukup banyak, atau seledri potongan telah mencapai ketinggian tertentu. (lebih…)
Budidaya seledri, Bag III – Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Seledri..
Pengendalian Hama Penyakit
Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.)
Serangga dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat-tua dan pada sayap depannya terdapat titik putih dengan garis-garis lurus.
Larva atau ulat berwarna coklat sampai hitam dengan ukuran panjang 4-5 cm. Daur ( siklus ) hidup hama berkisar antara 6-8 minggu. (lebih…)
Budidaya Seledri, Bag II – Pemupukan pada tanaman Seledri
Selain pupuk dasar berupa pupuk kandang, tanaman Seledri juga perlu pupuk susulan berupa pupuk anorganik dan pupuk organik. Waktu pemupukan susulan pupuk organik yaitu pada umur 1, 3, 5, 7 minggu sedangkan pemupukan unorganik pada umur 2 minggu setelah pindah tanam.
Budidaya Sayuran, Bag I -Budidaya tanaman SAWI atau Caisin (Brassica sinensis. L.)
Budidaya tanaman SAWI atau Caisin (Brassica sinensis. L.)
- Syarat tumbuh tanaman sawi
Sawi atau Caisim (Brassica chinensis L.) termasuk famili Brassicaceae, daunnya panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Sawi mengandung pro vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. (lebih…)
Budidaya seledri, Bag I – Budidaya Seledri ( Apium Graveolens L.)
-
Syarat Tumbuh Tanaman Seledri
Seledri umumnya cocok dikembangkan didaerah yang mempunyai ketinggian tempat antara 1.000 – 1.200 meter di atas permukaan laut (dpl), udara sejuk dengan kelembaban antara 80 – 90 % serta cukup mendapat sinar matahari . (lebih…)
Budidaya lengkeng, Bag I – Jenis-jenis dan Persiapan lahan
Tanaman Lengkeng berasal dari daerah Sub Tropis : India, Birma, Sri Lanka, China. Namun cocok ditanam di daerah Tropis.Tanaman ini pembungaannya di ujung ranting dan bersifat biennal bearing, artinya setelah satu musim panenan tinggi musim berikutnya panen rendah. (lebih…)
Budidaya, Bag II – Budidaya Lengkeng.
1. Persiapan lahan
Lahan dipilih sesuai syarat tumbuh tanaman Lengkeng. (lebih…)
Budidaya Kelengkeng, Bag III – Hama dan Penyakit utama pada Lengkeng
Selain pemupukan dan perawatan tanaman, perlu juga dilakukan pengendalian hama dan penyakit pada budidaya kelengkeng agar mendapatkan hasil yang maksimal. Sebaiknya diutamakan prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati, sehingga pengendalian hama dan penyakit ditekankan pada tindakan preventif / pencegahan.
Berikut ini hama dan penyakit utama pada budidaya kelengkeng ; (lebih…)
Budidaya Jambu Air (Syzygium aqueum), Bag I – Jenis-jenis dan syarat tumbuh
Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Jambu air sebetulnya berbeda dengan jambu semarang (Syzygium samarangense), kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan buah hampir serupa. Beberapa kultivarnya bahkan sukar dibedakan, sehingga kedua-duanya kerap dinamai dengan nama umum jambu air atau jambu saja. Jambu air mudah ditanam dan di budidaya. (lebih…)
Budidaya Kobis Krop, Bunga Kol dan Brokoli – Bag I – Jenis-jenis, Persiapan lahan dan Penanaman
Kubis krop, Bunga Kol maupun brokoli umumnya hanya baik ditanam di wilayah dengan ketinggian 800 > m dpl, yang optimum 1000 – 3000 m dpl. Walupun demikian ada beberapa jenis yang bisa ditanam di daaran rendah. (lebih…)
Budidaya Kobis Krop, Bunga Kol, Brokoli, Bag II – Pemupukan sd Panen
Pemupukan susulan selain pemberian pupuk Makro/NPK juga diberikan pupuk organik. Pemupukan ini dlakukan untuk mendorong pertumbuhan. Secara sekilas, berikut tahapan-tahapan jadwal pemupuka pada budidaya bunga kol, brokoli dan kubis :
Budidaya Jambu Biji, Bag II – Pengolahan tanah sd Panen
Pengolahan Tanah
Lahan dibersihkan dari tunggul dan tanaman besar yang mengganggu. Lahan dibajak atau dicangkul. Lubang tanam dibuat satu bulan sebelum datangnya musim penghujan dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. (lebih…)
Budidaya Kobis Krop, Bunga Kol, Brokoli, Bag III – Pengendalian Hama Dan Penyakit
Berikut beberapa hama dan penyakit utama pada budidaya tanaman kubis, bunga kol dan Brokoli.
Ulat Plutella ( Plutella maculipennis)
Ulat Plutella menyerang tanaman dengan memakan bagian epidermis / daging daun. Daun yang sering dimakan (lebih…)
Budidaya Nanas (Ananas comosus (L) Merr), Bag I – Pembibitan & Penanaman
Nanas cocok ditanam di ketinggian 800-1200 m dpl. Pertumbuhan optimum tanaman nanas antara 100 – 700 m dpl. Derajat keasaman tanah yang cocok untuk budidaya nanasadalah pH 4,5-6,5. (lebih…)
Budidaya Nanas, Bag II – Pemupukan pada Nanas
Pemupukan dalam budidaya idealnya selain menggunakan pupuk makro juga dilengkapi dengan pupuk mikro yang berasal dari bahan-bahan organik. (lebih…)
Budidaya Nanas, Bag III – Pemeliharaan sd Panen
Pemeliharaan tanaman nanas setelah dipindah ke lahan meliputi penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemupukan serta pengendalian hama penyakit. Nanas termasuk tanaman tahunan yang tidak terlalu butuh pengairan yang banyak, tetapi (lebih…)
Pengendalian Hama dan Penyakit utama pada Nanas
Nanas ini merupakan tanaman yang memiliki ketahanan cukup tinggi terhadap iklim serta curah hujan yang menimpanya. Tanaman ini cukup fleksibel dalam memilih tempat untuk pertumbuhannya. Namun bukan berarti tanaman nanas tidak memiliki ancaman hama dan penyakit. Berikut beberapa penyakit dan hama utama pada tanaman nanas; (lebih…)
budidaya penggemukan sapi berpotensi hasil tinggi dengan probiotik
Beberapa faktor teknis yang menetukan dalam nilai ekonomis usaha penggemukan sapi potong yaitu bangsa, jenis kelamin, umur, bobot badan dan kondisi awal, dan pemberian pakan. Bangsa sapi bakalan yang digunakan dalam penggemukan ikut menentukan keuntungan atau keberhasilan terkait dengan pencapaian pertambahan bobot badan yang optimal. Jenis kelamin ternak merupakan faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan sapi bakalan. (lebih…)