Busuk keriput Pada Tanaman Vanili.

Busuk Keriput pada  vanili juga disebut juga Fusarium Pada Tanaman Vanili

Tanaman Inang : Vanili (Vanilla planifolia Andrews, atau Vanilla fragrans (Salisb)

Penyebab Penyakit : Fusarium oxysporum Schl f.sp. vanillae (Tucker) Gordon atau dikenal dengan nama Fusarium batatatis Wr.

Morfologi Patogen :

Di dalam biakan murni Fusarium f.sp. vanillae hifa berwarna merah jambu.  Membentuk makrokonidium yang agak melengkung, tidak berwarna, berdinding tipis, umumnya bersekat 3, berukuran 20 – 46 x 3,2 – 8 um. Mikrokonidium bulat panjang, tidak berwarna, berdinding tipis, berukuran 4 – 9 x 2 – 5 um. Klamidospora berwarna coklat muda, berdinding tebal, berukuran 6 – 10 um, dibentuk pada ujung atau di tengah hifa, dan juga dibentuk oleh makrokonidium.

Gejala Penyakit :

 

Busuk Batang pada Vanili

Serangan penyakit umumnya terjadi pada vanili yang berumur 3 tahun atau lebih. Pada saat lingkungan kurang mendukung batang vanili terdapat becak bercak dengan panjang beberapa cm, berbatas tegas, berwrna coklat, mengendap. Sedangkan saat lingkungan mendukung perkembangan penyakit, terjadi bercak yang berbatas kurang tegas, berwarna hitam,dan cepat melingkar pada ruas batang.

Bagian yang terserang keriput, berwarna coklat, dan akhirnya mengering. Pada batang yang  busuk dan keriput terdapat bintik putih kekuningan berupa konidiofor dan konidium jamur Fusarium f.sp. vanillae.

Penyakit menjalar dari satu ruas ke ruas lain, meskipun penjalaran agak terhambat  oleh buku buku.Jika batang yang sakit dibelah membujur, maka perubahan warna di dalam batang meluas mendahului perubahan warna diluar batang.

Penyakit kadang bisa menyerang daun dan buah.

Cara Pengendalian :

  1. Menghindari lahan yang pernah terserang layu fusarium untuk ditanami tanaman yang sama dengan tanaman yang terserang sebelumnya.
  2. Apabila sebelumnya ditanami Vanili dan terserang layu fusarium maka untuk berikutnya ditanami padi atau palawija seperti kacang tanah, atau kedelai.
  3. Aplikasi Super Glio pada media persemaian bibit maupun pada lubang tanam. Super Glio 1 sachet isi 100 gr di campur pupuk kandang 50 kg hingga merata, dibasahi hingga lembab dan diperam selama seminggu. Tempat menyimpan campuran terjaga dari sinar matahari maupun air hujan.Campuran Super Glio dan pupuk kandang yang sudah untuk media pembibitan dan dimasukkan ke lubang tanam. Kebutuhan Super Glio untuk areal 1000 m2 adalah 1 – 2 sachet isi 100 gr/sachet.

 

Pustaka :

  1. , H.(1989), Penyakit Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia, 1989, Gadjahmada University Press, Yogyakarta, 850 hlm , halaman 247.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *