Pedoman Ringkas Budidaya Padi Secara Full Organik

budidaya padi organik dengan pupuk mmc 100_2716

budidaya padi organik dengan pupuk mmc

Pada budidaya padi organik sebaiknya bibit yang ditanam adalah jenis lokal, misalnya padi hitam (melik jowo), padi merah, padi pandan wangi, padi  mentik wangi dsb. Sebab, dengan model budiaya lokal ini keunggulan dari citarasa jenis padi lokal ini akan semakin menonjol, sehingga secara ekonomis akan menambah nilai jual beras bagi petani.

Berikut panduan sekilan panduan budidaya padi secara full organik ;

Pembenihan

Sebelum disebar, benih direndam dalam larutan BIO SPF dan AGRITECH dan air, Campurkan BIO SPF satu sendok teh dan AGRITECH dengan dosis 2 cc/ liter air dan rendam benih selama 6-12 jam, benih padi yang mengambang dibuang, kemudian diperam. Kebutuhan benih padi secara umum biasa menggunakan 25-30 kg per ha pada budidaya padi organik hanya menggunakan 5 kg

  • Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Persemaian bisa dilakukan pada nampan plastik ataupun dari bambu (besek). Setelah bibit berumur 7-10 hari benih padi harus segera ditanam jangan lebih dari 10 hari, lakukan penyemprotan minimal 2 hari sekali dengan POC AGRITECH   dosis 2-5 cc perliter air.

  • Pemindahan bibit

Bibit yang siap dipindahtanamkan ke sawah berumur 7-10 hari, masih terlihat kulit padinya, keadaan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.

Tanam pada lahan dengan jarak 30 x 30 cm dan tiap satu titik hanya ditanami 1 bibit, jangan menanam lebih dari 1 bibit dalam 1titik, hal ini untuk mendapatkan anakan yang lebih banyak. Kalo ditanam lebih dari satu malah akan kurang produktif dan anakan lebih sedikit.

  • Pemupukan

Pemberian pupuk kandang/kompos sebelum sawah dibajak dengan dosis 7-8 ton per Ha. Setelah pupuk tersebar merata kemudian gembor/semprot dengan larutan AGRITECH dan MOSA GOLD. Biarkan selama beberapa hari sebelum lahan ditanam. Khusus penggunaan HORTECH bisa dicampurkan dengan AGRITECH kemudian disemprotkan ( 3-4 tutup AGRITECH+ 1 tutup HORTECH /tangki ).

Aplikasi pemupukan budidaya padi organik

Tabel pemupukan budidaya padi organik

  • Pengolahan Lahan Ringan

Dilakukan pada umur 20 HST, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.

  • Penyiangan

Penyiangan rumput-rumput liar harus dilakukan untuk mengurangi pesaingan penyerapan nutrisi tanaman liar dengan padi, memperlancar sirkulasi udara dan cahaya, biasanya dilakukan pada umur 4 minggu, 35 dan 55.

  • Pengairan

Penggenangan air dilakukan jangan sampai air tergenang terlalu lama, hal ini agar pertumbuhan mikrobia dan aerasi udara berjalan dengan baik, untuk budidaya padi organik lebih mengandalkan pada kinerja mikrobia yang ada dalam tanah, sehingga keberadaannya harus dijaga. Pada MOSA GOLD, AGRITECH telah dilengkapi mikrobia yang menguntungkan untuk pertaaniaan disamping juga menumbuhkembangkan mikrobia yang telaah ada di lahan lokal.

  • Pengendalian Hama dan Penyakit 

Sebelum terserang penyakit lakukan perendaman benih sebelum disebar di pesemaian dengan larutan BIO SPF agar tanaman lebih kuat dan terlindungi dari penyakit mulai awal.

Untuk lebih lengkapnya dilihat artikel ‘Pengendalian hama dan penyakit pada padi secara organik

  • Panen dan Pasca Panen

  1. Panen dilakukan jika butir gabah 80 % menguning dan tangkainya menunduk
  2. Alat yang digunakan ketam atau sabit
  3. Setelah panen segera dirontokkan malainya dengan perontok mesin atau tenaga manusia
  4. Dilakukan pengeringan dengan sinar matahari 2-3 hari
  5. Setelah kering lalu digiling yaitu pemisahan gabah dari kulit bijinya.
  6. Beras siap dikonsumsi

Selamat mencoba!

Untuk konsultasi, silahkan menghubungi tim agrokompleks MMC.


  • Kisah Sukses

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *