Budidaya Kobis Krop, Bunga Kol, Brokoli, Bag III – Pengendalian Hama Dan Penyakit

agens hayati top-bn atau mosa-bn untuk pengendalian hama pada kubis

Agens hayati Top-BN / MOSA-BN untuk pengendalian hama pada kubis

Berikut beberapa hama dan penyakit utama pada budidaya tanaman kubis, bunga kol dan Brokoli.

Ulat Plutella ( Plutella maculipennis)

Ulat Plutella menyerang tanaman dengan memakan bagian epidermis / daging daun. Daun yang sering dimakan adalah daun muda sebelah bawah. Bagian yang tidak dimakan adalah tulang daun dan bagian epidermis sebelah atas.

Ulat Plutella sangat merugikan budidaya kobis, kobis bunga, dan brokoli.

Pengendalian :

Pengendalian hama dilakukan dengan penggunaan agens hayati MOSA BN / TOP BN dengan bahan aktif jamur Beauveria bassiana dan Nomuraea rileyi. Jamur ini bersifat entomopathogenik terhadap hama ulat Plutella.

 Aplikasi TOP BN dilakukan pada sore hari. TOP BN 30 gr dilarutkan dengan air untuk  tangki ukuran 14 liter air. Penyemprotan diarahkan ke tubuh hama dengan tujuan agar segera terjadi infeksi pada tubuh hama.

Dosis untuk 1000 mdiperlukan TOP BN 1 sachet isi 100 gr.


Ulat Croci (Crocidolomia binotalis)

Ulat Croci menyerang daun kobis, bunga kol, brokolli yang masih muda. Erutama menyerang bagian crop. Ulat yang sudah masuk ke dalam crop sulir sekali diberantas.

Pengendalian hama dilakukan dengan penggunaan agens hayati MOSA BN / TOP BN dengan bahan aktif jamur Beauveria bassiana dan Nomuraea rileyi. Jamur ini bersifat entomopathogenik terhadap hama ulat Crocidolomia binotalis..

 Aplikasi TOP BN dilakukan pada sore hari. TOP BN 30 gr dilarutkan dengan air untuk  tangki ukuran 14 liter air. Penyemprotan diarahkan ke tubuh hama dengan tujuan agar segera terjadi infeksi pada tubuh hama.

Dosis untuk 1000 mdiperlukan TOP BN 1 sachet isi 100 gr.


Penyakit Akar Gada (Akar Bengkak, Akar Pekuk, Club Root).

Penyakit akar Gada didebabkan oleh jamur Plasmodiophora brassicae Wor.

Akar yang terinfeksi mengadakan reaksi dengan pembelahan dan pembesaran sel, yang menyebabkan terjadinya bintil atau kelenjar yang tidak teratur. Rusaknya susunan jaringan akar menyebabkan rusaknya jaringan pengangkutan, sehingga pengangkutan air dan hara tanah terganggu.

Pengendalian :

Penyakit Akar Gada dikendalikan dengan agens hayati MOSA GLIO / SUPER GLIO dengan bahan akif jamur Gliocladium sp dan Trichoderma harzianum. Pengendalian dilakukan saat sebelum tanam yaitu dipersemaian / pembibitan dan saat awal tanam bersamaan penebaran pupuk kandang.

MOSA GLIO / SUPER GLIO 100 gr dicampur pupuk kandang matang 25 –  50 kg dan diperam selama 7 hari. Selanjutnya campuran di tebar merata di persemaian dan di lubang  tanam saat sebelum tanam.

MOSA GLIO / SUPER GLIO satu sachet isi 100 gr digunakan untuk lahan seluas 1000 m2. Lahan seluas 1 Ha diperlukan agens hayati MOSA GLIO / SUPER GLIO sebanyak 1 sachet.


Penyakit Busuk Basah

Penyakit busuk basah {soft rot) disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora pv. Carotovora (Jones) Dye.

Gejala  berupa busuk basah berwarna coklat atau kehitaman pada daun, batang dan umbi. Jika kelembaban tinggi jaringan yang sakit tampak kebasahan, berwarna krem atau kecoklatan dan tampak agak berbutir butir halus.

Pengendalian :

Penyakit busuk basah bakteri dikendakan dangan BIO SPF dengan bahan aktif bakteri Pseudomonas fluorescent . Satu sendok  (10 gr)  BIO SPF dilarutkan dalam 1 lier air untuk merendam benih selama 2  jam.

Selanjutnya aplikasi dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu dengan penyiraman / kocor pada pangkal batang. Satu sendok (10 gr) BIO SPF dicampur dengan 20 liter air dan dikocorkan pada pangkal batang untuk 150 tanaman.

Satu sachet BIO SPF berisi 100 gr digunakan untuk tanaman seluas 1000 m2 atau tanaman kobis sebanyak 1500 tanaman.


Bercak Daun

Penyebab penyakit bercak daun adalah Alternaria brassicae (Berk) Sacc.

Gejala berupa bercak bercak kecil berwarna kelabu gelap, yang meluas dengan cepat sehingga menjadi becak bulat, dengan garis tengah bisa mencapai 1 cm.

Pengendalian :

Penyakit bercak daun alternaria dikendakan dangan BIO SPF dengan bahan aktif bakteri Pseudomonas fluorescent . Satu sendok  (10 gr)  BIO SPF dilarutkan dalam 1 lier air untuk merendam benih selama 2  jam.

Selanjutnya aplikasi dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu dengan penyiraman / kocor pada pangkal batang. Satu sendok (10 gr) BIO SPF dicampur dengan 20 liter air dan dikocorkan pada pangkal batang untuk 150 tanaman.

Satu sachet BIO SPF berisi 100 gr digunakan untuk tanaman seluas 1000 m2 atau tanaman kobis sebanyak 1500 tanaman.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *