Mengenal Budidaya Bawang Merah

budidaya bawang merah

budidaya bawang merah

Bawang merah dapat tumbuh baik pada tanah yang subur, banyak humus, dan lebih baik ditanam di tanah alluvial. pH tanah 5,6–6,5. jika pH < 5,5 tanaman akan teracuni Al sehingga menjadi kerdil. Jika pH >6,5 unsur Mn tidak tersedia, sehingga tanaman kerdil.

Iklim

  • Tumbuh baik pada iklim agak kering.
  • Suhu udara 25 – 30 0
  • Cocok ditanam di dataran rendah ( 0 – 400 m dpl).

Pemilihan bibit Bawang Merah

Bawang merah bisa ditanam dengan biji atau umbi. Jika menggunakan bibit, perlu dilakukan pemilihan bibit yang berkualitas yaitu :

  1. Ukuran umbi bibit 3-4 gram/umbi,
  2. Umbi telah   telah disimpan 2-3 bulan,
  3. Umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya),
  4. Bentuk umbi kompak (tidak keropos),
  5. Kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau)
  6. Keperluan bibit untuk 1000 m2 adalah 120 Kg.
lahan budidaya bawang merah

budidaya bawang merah memiliki usia rawan sampai sekitar 40 hari setelah tanam (HST)

Pengolahan Tanah untuk budidaya bawang merah

  1. Tanah dibuat bedengan dengan lebar 100 – 120 cm.
  2. Diantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (kanal) dengan lebar 40-50 cm dan kedalaman 50 cm.
  3. Sebarkan pupuk kandang dosis 0,5-1 ton/1.000 m2 .
  4. Tanah dibedengan diolah sedalam 40 cm dan dihaluskan permukaannya.
  5. Apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.
  6. Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan SUPER GLIO 100 gr/1 bungkus SUPER GLIO dicampur 25-50 kg pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan. (Lihat : Cara kerja superglio)

Pemupukan dasar

  1. Berikan pupuk : 2-4 kg Urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP-36 merata diatas bedengan, aduk rata dengan tanah.
  2. Jika dipakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2dicampur rata dengan tanah di bedengan.

    Mosa Gold, harga mosa gold, aplikasi mosa gold, pupuk organik padat, pop mosa gold

    Mosa Gold, pupuk mikro, emas hitam organik untuk peningkatan produksi bawang merah

  3. Siramkan MOSA GOLD yang telah dicampur air, merata di atas bedengan, dosis ± 1 botol/1000 m2 dengan cara :
    • alternatif 1  ; botol MOSA GOLD diencerkan dalam 3 lt air (jadi larutan induk). Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
    • alternatif 2 ; setiap 1 gembor (10 lt) beri 1 sendok peres makan MOSA GOLD untuk menyiram 5-10 meter bedengan.

4. Biarkan selama 5 – 7 hari

Jarak Tanam pada budidaya bawang merah

pembibitan bawang merah ;

  • Umbi bibit direndam dulu dalam larutan BIO SPF dosis 1 tutup botol dan AGRITECH 2 tutup ( 1 tutup : 10 cc) dalam 2 liter air. Perendaman ± sekitar 10 menit.
  • Taburkan  SUPER GLIO secara merata pada umbi bibit yg telah direndam dengan larutan BIO SPF dan AGRITECH . (Lihat : Manfaat BIO SPF untuk perendaman Benih)
  • Simpan selama 2 hari sebelum tanam.
  • Ujung umbi dipotong 1/3 bagian atas.
  • Pada saat tanam, seluruh bagian umbi bibit yang telah siap tanam dibenamkan ke dalam lubang tanam hingga permukaan irisan tertutup tanah tipis. Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit.
  • Bibit akan tumbuh setelah 1 minggu.

Awal Pertumbuhan ( 0 – 10 HST ).

Hama dan penyakit  pada awal pertumbuhan

  1. Waspadai hama Ulat Bawang ( Spodoptera exigua ), telur diletakkan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi benang-benang putih seperti kapas. Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya diambil dan dimusnahkan. Pada bawang lebih sering terserang ulat grayak jenis Spodoptera exigua dengan ciri terdapat garis hitam di perut/kalung hitam di leher, kendalikan dengan TOP BN 30 gr dilarutkan dalam tanki isi 14 liter air. (Lihat : Cara kerja Top-BN)
  2. Layu Fusarium. Daun bawang menguning, tanaman layu dengan cepat (Jawa : ngoser). Tanaman yang terserang dicabut lalu dikumpulkan untuk dibakar. Pengendalian dengan SUPER GLIO 100 gr di campur kompos jadi 25 – 50 kg, didiamkan 1 minggu untuk disebar di bedengan seluas 1000 m2. (Lihat : Cara kerja Superglio)

Penyiangan dan Pembumbunan

  1. Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang.
  2. Pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang. Tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah.
  3. Bedengan yang rusak dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran (melem).

Pemupukan Susulan

  • Dosis pemupukan tergantung jenis dan kondisi tanah setempat. Jika kelebihan Urea/ZA dapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil, tapi jika kurang, pertumbuhan tanaman terhambat dan daunnya menguning pucat. Kekurangan KCl juga dapat menyebabkan ujung daun mengering dan umbinya kecil.
  • Pemupukan makro sebanyak 2 kali ( dosis   per 1000 m2 ) :

2 minggu : 5-9 kg Ure a +10-20 kg ZA+10-14 kg KCl,

4 minggu : 3-7 kg Urea+ 7-15 kg ZA+12-17 kg KCl

  • Campur merata ketiga jenis pupuk, taburkan di sekitar rumpun atau garitan tanaman dan jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar.
  • Jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 diberikan pada umur ± 2 minggu.
bawang merah dengan pupuk organik mmc

bawang merah dengan pupuk organik mmc

Pengairan dan penyiraman

  1. Penyiraman dua kali, pagi dan sore hari. Penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh mencapai lebih 90 %
  2. Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang
  3. Tinggi permukaan air pada saluran ( canal ) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman

Tanaman Fase Vegetatif ( 11- 35 HST ).

Pengamatan Hama dan Penyakit.

  • Hama Ulat bawang, Spodopteraexigua (lihat diatas, dan lihat : Cara kerja Top-BN)
  • Thrips, mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban di sekitar tanaman relatif tinggi dengan suhu rata-rata diatas normal. Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak. Serangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembaban diatas 70%. Jika ditemukan serangan, penyiraman dilakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan. Pengendalian dengan penyemprotan TOP BN  (MOSA BN) di sore hari, 30 gr TOP BN (MOSA BN) dilarutkan dalam tanki isi 14 liter. Dosis 100 gr TOP BN (MOSA BN) untuk 1000 m2. ( Lihat : Cara kerja Top-BN)
  • Penyakit Bercak Ungu atau Trotol, disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikan air dari tanah. Terdapat bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih-kelabu di daun, tepi daun kuning serta mengering ujung-ujungnya. Serangan pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merah kecoklatan. Jika hujan rintik-rintik segera lakukan penyiraman. Pengendalian dengan SUPER GLIO (MOSA GLIO) 100 gr di campur kompos jadi 25 – 50 kg, didiamkan 1 minggu untuk disebar di bedengan seluas 1000 m2.
  • Penyakit Antraknose atau Otomotis, penyebab jamur Colletotricum gloesporiodes. Terbentuk bercak putih pada daun dan lekukan, menyebabkan patahnya daun secara serentak (otomatis). Tanaman terserang dicabut dan dimusnahkan. Pengendalian dengan  SUPER GLIO (MOSA GLIO) 100 gr di campur kompos jadi 25 – 50 kg, didiamkan 1 minggu untuk disebar di bedengan seluas 1000 m2. (Lihat: Cara kerja Superglio)
  • Penyakit oleh virus. Pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah, terkulai serta anakannya sedikit. Pergunakan bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang-bawangan.
  • Busuk umbi oleh bakteri. Umbi jadi busuk dan berbau. Biasa menyerang setelah dipanen. Usahakan meletakkan hasil panen di tempat yang kering.
  • Busuk umbi / leher batang oleh jamur. Bagian yang terserang jadi lunak, melekuk dan berwarna kelabu. Jaga agar tanah tidak terlalu becek (atur drainase). Pengendalian dengan SUPER GLIO (MOSA GLIO) 100 gr di campur kompos jadi 25 – 50 kg, didiamkan 1 minggu untuk disebar di bedengan seluas 1000 m2.

Untuk pencegahan hama-penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain (bukan golongan Bawang-bawangan). Pestisida Kimia sebagai alternatif terakhir untuk mengatasi serangan hama-penyakit.

sachet mosa glio depan

Mosa glio, fungisida organik pengendali berbagai jamur patogen pada bawang merah

Pemeliharaan Tanaman

  • Penyiangan kedua umur 30-35 HST, didangir, dibumbun dan bedengan yang rusak diperbaiki.
  • Semprotkan AGRITECH, dosis 5 tutup/tangki tiap 7-10 hari sekali mulai 7 hari setelah tanam hingga hari ke 50-55. Mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORTECH dengan dosis 1-2 tutup/ tanki.
  • Pengairan, penyiraman 1x per hari pada pagi hari, jika ada serangan Thrips dan hujan rintik-rintik penyiraman dilakukan siang hari.

Pembentukan Umbi ( 36 – 50HST ).

Pengamatan HPT (hama dan penyakit tanaman) sama seperti fase vegetatif. Perlu diperhatikan pengairannya. Butuh air cukup dimusim kemarau, perlu dilakukan penyiraman sehari dua kali yaitu pagi dan sore hari.

Pematangan umbi ( 51- 65 HST ).

Fase ini tidak begitu banyak air. Penyiraman hanya dilakukan sehari sekali yaitu pada sore hari.

penyimpanan bawang merah model tradisional - foto; www.infobrebes.blogspot.com

penyimpanan bawang merah model tradisional – foto; www.infobrebes.blogspot.com

Panen dan Pasca Panen.

  • Setelah panen bisa dilakukan penjemuran. Penjemuran dengan alas anyaman bambu ( gedeg). Penjemuran pertama selama 5-7 hari dengan bagian daun menghadap ke atas, tujuannya mengeringkan daun. Penjemuran kedua selama 2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dan sekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari lapangan. Kadar air 80 – 85 % baru disimpan di gudang.
  • Pemanenan dilakukan bila 60-90 % daun telah rebah, tanaman dataran rendah panen pada umur 55-70 hari, dataran tinggi umur 70 – 90 hari. Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek Pemanenan dengan pencabutan batang dan daun-daunnya. Selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan ( dipocong).
  • Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-rak bambu. Aerasi diatur dengan baik, suhu gudang 26-29oC kelembaban 70-80%.
  • Menjaga sanitasi gudang, jika ada umbi yang berjamur dikumpulkan untuk dimusnahkan.

Selamat mencoba,

Konsultasi ; hubungi tim agrokompleks MMC

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *