Beberapa Cara Pengendalian Hama Tikus ala Petani Lokal

Relief Karmawibhangga di Candi Borobudur di tengah menggambarkan seorang laki-laki sedang membakar sesuatu untuk menghalau hama tikus

Hama tikus salah satu hama yang paling populer di kalangan petani. Bahkan hama ini sudah ada kemunculannya jauh sebelum era modern sekarang ini. Meskipun demikian kemunculan tikus erat kaitannya dengan perubahan ekologis skala luas.

Berikut ini beberapa cara petani lokal dalam mengupayakan pengendalian hama tikus :

1.Daun Pandanarum

Daun pandanarum dipotong tipis-tipis, disebarkan di sekitar lubang aktif atau di tempat yang sering dilalui tikus.

2. Ular buatan/rintangan tikus

  • Pelepah batang pisang dipasang menelungkup mengelilingi lahan ataupun dipasang 3 berjajar pada jalan tikus.
  • Daun nanas dicat hitam putih berselang-seling sehingga seperti ular
  • Pelepah talas yang berwarna hitam.
  • Ban sepeda bekas dipotong memanjang dan diolesi kapuir, dipasang disepanjang pematang.

3. Pembakaran Karet ban

  • Ban dipotong kecil-kecil, ditaruh pada mulut lubang tikus kemudian dibakar dengan emposan tikus. Bila tikus keluar maka segera dipukul. Tikus bisa digunakan sebagai pakan ikan lele.
  • Ban motor/sepeda dipotong memanjang, satu ujung diikat pada patok, ujung satunya dibakar, dilakukan pada malam hari.

4. Jengkol

  • Buah jengkol diiris tipis-tipis dan disebarkan di sawah berair.
  • Buah jengkol diparut, tambahkan air secukupnya, dibungkus kain dan diselipkan pada bambu yang telah dibelah ujungnya (kira-kira 50 cm) ditancapkan pada petak.

5. Buah Bintaro

Buah bintaro mempunyai racun yang dengan dosis tertentu dapat meracuni tikus. Racun dari buah bintaro ini dapat ditaruh pada umpan. Namun apabila sulit penggunaan buah bintaro sebagai pengusir tikus dapat diterapkan seperti pada metode 4 (Dengan jengkol)

6. Singkong, Air kelapa

Singkong direbus dengan air kelapa sampai matang, digunakan sebagai umpan dengan cara ditaruh dekat lubang aktif.

7. Kotoran (Inthil :Jawa) Kambing

Sebarkan secara merata pada sela-sela tanaman padi ketika dijumpai gejala serangan tikus. Selain untuk mengusir tikus, khasiat kotoran kambing ini juga bagus sebagai pupuk kandang.

8. Sekam

Sebarkan secara merata sekam kering pada areal lahan tanaman padi setelah tanam.

9. Musuh alami

Pengendalian tikus dengan memelihara musuh alami saat ini juga mulai populer digalakkan. Salah satu caranya dengan melepas ular sawah dan pembuatan rumah bagi burung hantu (Tyto alba).

10. Pengendalian terorganisir

Keberhasilan pengendalian tikus ditentukan oleh kegiatan :

  • Serentak dalam areal hamparan, terus-menerus, dilakukan sedini mungkin, terorganisir
  • Mulai dengan bersama-sama melakukan pengamatan lahan hamparan, pemetaan lubang aktif, pemetaaan jalannya tikus, ujicoba pengumpanan/pakan tikus, diteruskan dengan pengamatan berkala oleh petani pengamat, diakhiri dengan aksi bersama seperti pembersihan pematang sebelum tanam, pengumpanan ketika tanaman sudah ditanam, pengemposan lubang aktif.
  • Seyogyanya selalu ada pembahasan hasil pengamatan petani pengamat dan perumusan tindak lanjut secara bersama melalui pertemuan rutin kelompok tani.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *